Media sosial kini benar-benar dimanfaatkan oleh brand atau bisnis untuk pemasaran yang efektif. Dengan 97 persen konsumen digital di beberapa bentuk media sosial, rasanya sayang jika Anda tak berinvestasi dalam iklan media sosial. Tapi, dengan peluang besar itu, bukan berarti melakukannya dengan tergesa-gesa hingga membuat kesalahan.
Hanya karena semua orang memanfaatkan peluang itu, akhirnya Anda hanya beriklan dengan tujuan ‘mengikuti tren’ atau agar tidak ketinggalan zaman, bahkan melupakan strategi mendalam dimana seharusnya memastikan pengeluaran iklan Anda berjalan sukses.
Lebih dari 90% bisnis menengah dan besar telah menggunakan media sosial dalam pemasaran mereka selama lima tahun atau lebih. Namun Survei CMO mengungkapkan bahwa hampir setengah dari pemasar tidak dapat menunjukkan dampak dari investasi media sosial mereka.
Salah satu cara terbaik untuk memastikan strategi pemasaran digital yang Anda lakukan sehat adalah dengan mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan seharusnya dihindari. Berikut ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan perusahaan dengan strategi iklan digital mereka. Hindari kesalahan itu dan Anda akan melihat ROI yang Anda cari.
1. Tak punya rencana strategi pemasaran media sosial
Lagi-lagi seperti yang sudah dikatakan bahwa kebanyakan dari brand muncul dengan sosial media hanya mengikuti panduan saja, tanpa menyusun rencana dan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Gunakanlah media sosial secara efektif untuk menjangkau audiens dan mempromosikan produk.
Melakukan pemasaran digital lewat media sosial tanpa mengetahui dengan siapa Anda berbicara, bagaimana memasarkan postingan Anda, dan langkah apa yang harus diambil selanjutnya, ibarat mengendarai mobil tapi tidak mengetahui berapa banyak bahan bakar yang Anda miliki dan ke mana arah jalan. Sudah bisa dipastikan bukan, kegagalan seperti apa yang akan Anda terima?
Kembangkan strategi media sosial brand Anda sendiri. Ingat bahwa itu adalah fondasi penting untuk segala sesuatu sementara yang lainnya bisa mengikuti. Memiliki strategi pemasaran media sosial bukan berarti membuat jumlah posting per hari, itu hanya bagian dari secuil pekerjaan perencanaan lainnya.
Strategi pemasaran digital yang efektif mencakup rencana aksi dan tujuan yang jelas. Ini juga menjelaskan jenis posting-gambar, video, URL blog, repost, retweet, tagar (hashtag), events, dan mendefinisikan tone brand di media sosial Anda.
2. Menginvestasikan sebagian besar pengeluaran iklan di awal tanpa pengujian audiens
Ketika perusahaan memutuskan untuk berinvestasi dalam iklan digital, mereka biasanya membuat penargetan audiens berdasarkan apa yang sudah mereka ketahui tentang konsumen mereka. Mereka mungkin memiliki data pemasaran tentang rentang usia, lokasi geografis, jenis kelamin, dan minat.
Tetapi bahkan jika mereka telah melakukan riset pasar yang luas, pengujian audiens masih sangat penting untuk beriklan di media sosial. Banyak perusahaan merasa sudah tahu bagaimana menargetkan audiens mereka untuk ROI tertinggi, dan menginvestasikan sebagian besar anggaran belanja iklan mereka di muka, lapar untuk hasil cepat.
Untungnya, Facebook memudahkan menemukan audiens ideal Anda dengan fitur pengujian terpisah yang memungkinkan Anda untuk membagi pengujian hingga lima iklan sekaligus. Sementara, jika membuat iklan di Twitter, TikTok, atau Pinterest dan tidak dapat menggunakan fitur pengujian terpisah, mulailah dengan anggaran pengujian yang kecil pada tebakan yang berpendidikan, lalu sesuaikan dengan itu.
3. Berpikir setiap jejaring sosial itu sama
Perlu diingat bawah setiap platform sosial media itu unik dalam banyak hal, memiliki manfaat di lingkupnya masing-masing. Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan brand, yakni memposting konten yang sama dalam format yang sama dengan salinan yang sama di semua platform sosial media mereka.
Saluran sosial media yang berbeda memiliki kekuatan, fitur, alat pemasaran yang berbeda, dan juga beragam audiens dengan demografi, perilaku, dan minat yang berbeda-beda. Anda harus selalu memiliki pembaruan dan strategi pemasaran Anda sendiri untuk setiap jejaring sosial yang berbeda dan dirancang untuk audiens pada platform tertentu.
Ambil Snapchat sebagai contoh. Apakah Anda benar-benar beriklan ke audiens Snapchat dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan pada pemirsa Facebook Anda? Itu akan menjadi kesalahan. Audiens Snapchat sangat spesifik. Platform yang berbeda memiliki audiens yang berbeda. Hati-hati, waktu dan uang Anda menjadi taruhannya.
4. Tidak memiliki call to action yang jelas
Pada akhirnya, tujuan beriklan di sosial media adalah untuk memacu tindakan dari calon pelanggan. Tapi, hal ini tidak akan berjalan dengan baik jika pemirsa bingung bagaimana untuk mengambil tindakan. Setelah mengedukasi mereka bahwa produk atau layanan Anda baik, dan mengarahkan mereka untuk mengklik tautan, Anda harus jelas. Beli? Berlangganan? Ikuti akun Anda?
Global Web Index melaporkan bahwa 13 persen pengguna sosial media mengatakan bahwa tombol “beli” meningkatkan kemungkinan mereka membeli sesuatu yang mereka lihat di iklan sosial. Ini tentang membuat call to action semudah mungkin bagi konsumen target Anda. Ingat bahwa satu tombol mudah menyelamatkan mereka dari kesulitan mencari situs web Anda secara online, dan kemudahan pembelian membimbing mereka melalui siklus penjualan yang dipicu oleh iklan Anda.
5. Tidak terlibat dengan pelanggan/followers
Banyak brand yang tidak terlibat dengan komentar pengguna pada feed mereka. Itu yang pada akhirnya memberi kesan bahwa Brand tersebut tidak responsif. Padahal yang sering menjadi penekanan dalam sosial media, yakni peningkatan keterlibatan adalah KPI pemasaran media sosial yang umum.
Ketika seseorang membalas posting Anda, pastikan tim sosial media Anda juga merespons, dan sesegera mungkin. Semakin Anda merespons (likes atau mengomentari kembali), semakin banyak pelanggan Anda yang ingin terlibat.
Masih banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh brand/perusahaan dalam beriklan secara digital di sosial media, tinggal kembali lagi pada strategi yang sudah ditetapkan, apakah matang? Atau masih perlu polesan agar kesalahan beriklan di sosial media tidak dilakukan. Untuk meminimalisasi kesalahan beriklan di media sosial, IDEOWORKS sebagai digital marketing agency terintegrasi ini mampu memberikan solusi untuk strategi pemasaran bisnis Anda dan mencapai target yang diinginkan.