Saat akan meluncurkan suatu brand atau produk baru, pemilik bisnis harus melakukan brand identifying terlebih dahulu. Selain itu, identifikasi brand juga bisa dilakukan saat sebuah produk yang sebelumnya telah diluncurkan akan di-rebranding. Dengan dilakukannya proses ini, maka bisnis dapat dengan mudah menyampaikan branding identity kepada target audiens. Memangnya, apa itu brand identifying dan mengapa proses ini penting bagi brand?
Ciptakan brand identity dengan brand identifying
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan utama dari dilakukannya brand identifying adalah untuk menemukan brand identity. Singkatnya, brand identity adalah nilai dari sebuah brand atau produk yang ingin disampaikan kepada target audiens. Nilai itu bisa berupa kelebihan brand daripada brand lainnya, value yang dipegang oleh perusahaan, hingga bagaimana brand ingin dilihat oleh target audiens.
Dengan kata lain, memiliki brand identity yang kuat adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis. Mengapa demikian?
Kenapa Anda perlu brand identifying yang kuat?
Dengan melakukan identifikasi brand, Anda dapat menciptakan identitas merek yang kuat. Ada beberapa alasan mengapa identitas yang kuat ini penting bagi bisnis Anda. Pertama, audiens akan lebih mudah untuk mengenali produk Anda. Karena produk dikenali oleh audiens, berarti Anda memiliki kesempatan lebih besar untuk bersaing dengan kompetitor. Dalam hal ini, Anda bisa bersaing dalam hal brand awareness dan bagaimana produk Anda memasuki top-of-mind audiens.
Selain itu, identitas yang kuat juga dapat menarik para customer agar loyal pada Anda. Loyalitas customer ini juga membantu Anda dari segi marketing karena mereka akan menjadi agen word-of-mouth. Artinya, mereka akan mempromosikan produk Anda pada orang-orang terdekatnya tanpa perlu Anda bayar sama sekali.
Contoh branding identity yang kuat dimiliki oleh sebuah brand fashion yang terkenal di kalangan anak muda, yaitu Supreme. Hingga saat ini, Supreme berhasil menggambarkan brand mereka sebagai brand yang mewah dan eksklusif. Dengan adanya identitas tersebut, tak heran kalau para pencinta fashion terus mendambakan produk mereka, termasuk saat Supreme merilis sebuah batu bata pada tahun 2016 lalu.
Cara membentuk brand identity yang kuat
Jika Anda sudah sadar bahwa branding identity adalah hal yang penting, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses brand identifying tersebut. Berikut adalah langkah-langkah membentuk identitas brand yang kuat.
1. First things first: riset pasar!
Ada empat hal yang bisa Anda lakukan saat riset pasar. Pertama, buatlah sebuah buyer persona. Tujuannya untuk memastikan siapa sebenarnya orang yang menjadi target pasar dari produk Anda. Setelah buyer persona dibuat, lakukan social listening terhadap target audiens tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan dari sebuah produk yang menjadi fokus bisnis Anda.
Berikutnya, lakukan analisis kompetitor untuk melihat apa yang dilakukan oleh kompetitor Anda. Beberapa hal yang bisa Anda cari tahu adalah bagaimana kompetitor Anda membangun identitas brand-nya, dan bagaimana tanggapan pasar mengenai hal tersebut. Terakhir, Anda bisa melakukan analisis SWOT berdasarkan data-data yang sebelumnya sudah Anda kumpulkan. Dengan begitu, Anda akan memiliki pondasi untuk melangkah ke tahap berikutnya.
2. Tentukan value utama brand Anda
Setelah riset pasar selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah menentukan value proposition atau value utama dari brand Anda. Tentu saja, penentuan value ini harus didasarkan pada visi dan misi yang dicanangkan oleh brand dan tidak boleh dibuat-buat. Namun, dalam menentukannya Anda, tetap harus mempertimbangkan data dari riset pasar yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Buat desain brand yang sesuai identitas
Setelah menentukan value yang ingin ditunjukkan, saatnya Anda menuangkannya pada desain brand. Hal ini umumnya mencakup logo, packaging, hingga website. Misalnya, katakanlah Anda memiliki brand parfum dengan bahan-bahan yang diambil dari alam. Value natural inilah yang ingin Anda tonjolkan sebagai brand identity. Maka, Anda bisa merancang desain yang menggambarkan value utama tersebut, misalnya menggunakan palette warna hijau yang identik dengan alam.
4. Komunikasikan secara efektif
Selain dituangkan melalui desain brand, value yang sudah ditentukan juga perlu Anda sampaikan kepada target audiens. Nah, dalam tahap ini dibutuhkan komunikasi yang efektif agar target audiens bisa benar-benar menangkap nilai dari brand. Pada tahap ini, Anda bisa melakukan berbagai kampanye marketing, baik secara offline maupun online, tergantung dari target audiens Anda.
5. Konsistensi adalah kunci
Terakhir, tentu saja Anda harus konsisten dalam menyampaikan pesan karena branding identity adalah gambaran nilai yang dipegang oleh suatu brand. Jika terdapat inkonsistensi, maka bisa berpotensi membuat audiens ragu dan justru tidak peduli dengan usaha brand identifying yang telah Anda lakukan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa proses brand identifying adalah proses yang penting untuk mengembangkan bisnis, terutama dalam membentuk identitas brand. Oleh karena itu, proses ini tidak bisa dikesampingkan. Agar lebih optimal, Anda bisa menggunakan jasa layanan brand identifying seperti yang disediakan IDEOWORKS.
IDEOWORKS adalah integrated marketing agency yang bisa membantu Anda melakukan identifikasi brand secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelayanan yang tersedia dan hal lainnya, kunjungi website IDEOWORKS di sini!
Baca Juga :
Manfaat Creative Media agar Branding Bisnis Anda Lebih Menarik