Preloader
6. Rebranding

Rebranding di Tahun 2025: Kenali Resiko dan Strategi Penerapan yang Efektif

Bagi sebuah brand, keputusan untuk melakukan rebranding bukan hal yang mudah dan harus direncanakan dengan matang. Rebranding adalah salah satu strategi pemasaran yang meliputi perubahan identitas brand mulai dari aspek visual hingga pemasaran produk baru yang bertujuan untuk memberikan penyegaran sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan target pasar yang selalu berkembang. Strategi ini sudah banyak diterapkan oleh brand besar, namun hanya beberapa yang bisa mendapatkan hasil manfaat positif dari langkah besar ini.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan untuk menerapkan strategi rebranding tidak bisa dilakukan dengan asal. Ada beberapa pertimbangan seperti alasan yang kuat dan pemahaman terhadap resiko-resiko yang berpotensi menjadi boomerang bagi brand. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan rebranding yang harus Anda ketahui?

Kapan Harus Melakukan Rebranding?

Rebranding adalah salah satu strategi pemasaran paling ekstrim, dan tidak semua brand perlu untuk menerapkannya. Namun, ada beberapa kondisi khusus yang membuat strategi ini menjadi pilihan terbaik untuk membuat brand dapat bertahan dan berkembang. Berikut adalah beberapa tanda bahwa brand Anda membutuhkan rebranding:

  • Perubahan demografi konsumen
  • Brand image yang sudah usang dan tidak relevan
  • Memperkuat identitas bisnis 
  • Efek dari akuisisi
  • Perubahan pasar, dan 
  • Pemulihan reputasi brand.

Resiko dari Penerapan Rebranding

Selain mengidentifikasi saat yang tepat untuk menerapkan rebranding, Anda juga perlu mengetahui resiko apa saja yang bisa terjadi selama proses rebranding terjadi. Mengetahui potensi resiko yang mengintai bisa membantu Anda Menyusun langkah-langkah mitigasi dini:

1. Kehilangan Brand Recognition

Salah satu resiko terbesar dari penerapan rebranding adalah Anda akan kehilangan brand recognition yang selama ini dimiliki merek tersebut. Resiko ini berpeluang semakin besar terjadi apabila Anda melakukan perubahan pada image yang melekat pada brand tersebut, seperti dari segi bentuk atau warna logo, maupun nama merek. Hal ini disebabkan konsumen merasa asing dengan image brand yang baru, dan bahkan berpotensi berpindah ke brand kompetitor.

Untungnya hal ini bisa diminimalisir dengan melakukan pengenalan konsep brand yang baru kepada konsumen secara bertahap. Anda juga bisa memperkenalkan identitas brand yang baru dengan melibatkan brand image yang lama. 

2. Mengesampingkan Pelanggan Setia

Peranan pelanggan setia di dalam perkembangan brand Anda sangat besar, karena umumnya mereka merupakan pihak-pihak yang sering menggunakan dan memperkenalkan produk-produk dari brand Anda ke orang-orang terdekatnya. Rebranding yang dilakukan secara tergesa-gesa dapat mengakibatkan pelanggan setia merasa terasingkan, karena merasa brand yang selama ini mereka cintai berubah menjadi merek yang tak lagi dikenali. 

Saat melakukan rebranding selalu libatkan loyal consumers Anda. Buat mereka tetap merasa relevan dan terlibatkan di dalam proses rebranding dengan membuat survey produk terbaru yang mereka butuhkan, atau memberikan mereka bocoran eksklusif untuk produk-produk terbaru. Langkah sederhana ini dapat membantu mereka tetap merasa menjadi bagian dari brand Anda.

3. Lalu Lintas ke Website Resmi Terhambat

Proses rebranding secara tak langsung juga berpengaruh terhadap traffic masuk pada website resmi brand tersebut. Proses transisi ini seringkali mengakibatkan perubahan pada domain maupun struktur website secara keseluruhan. Apabila tidak dilakukan langkah redirect ke website baru, segala upaya SEO yang sudah berjalan dan menunjukkan hasil akan hilang, dan Anda harus memulai lagi dari awal. Tak hanya itu, audiens akan mengalami kesulitan menemukan situs brand yang baru, dan mengakibatkan penurunan traffic masuk secara sangat signifikan.

4. Implementasi yang Tidak Konsisten

Salah satu penyebab kegagalan rebranding adalah kurangnya konsistensi dalam penerapannya. Konsistensi harus dijaga oleh seluruh elemen brand, mulai dari pemilik hingga tim internal dan mitra bisnis. Ketidakkonsistenan seperti outlet yang masih memakai logo lama atau materi pemasaran yang belum diperbarui bisa menciptakan kebingungan dan menurunkan kepercayaan konsumen. Pastikan seluruh channel komunikasi, visual branding, dan stakeholder telah mengadopsi identitas baru secara seragam untuk memperkuat citra merek di pasar.

 

Meskipun rebranding dapat membawa dampak positif, risikonya tetap perlu diantisipasi dengan strategi yang tepat. Untuk meminimalkan potensi kegagalan, berikut langkah-langkah efektif yang dapat Anda terapkan dalam proses rebranding.

Langkah-langkah Menerapkan Strategi Rebranding yang Efektif

Agar proses rebranding berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi image serta pertumbuhan bisnis Anda, penting untuk mengikuti langkah-langkah strategis berikut ini secara terstruktur dan konsisten.

1. Membangun Kembali Audiens dan Pasar Merek Anda

Pondasi yang kuat akan sangat Anda butuhkan untuk proses rebranding yang lancar. Salah satunya adalah mengenali target audiens dan pasar untuk image brand yang sesuai. Anda perlu melakukan riset mendalam mengenai tren pasar yang tengah berkembang untuk menemukan celah dalam memproduksi produk dengan image baru yang sesuai dengan kebutuhan target konsumen masa kini.

2. Mendefinisikan Ulang Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Anda

Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan Kembali visi, misi serta value yang ingin Anda perkenalkan melalui rebranding. Hal ini dapat membantu Anda menegaskan kembali tujuan utama proses rebranding agar langkah-langkah yang akan dilalui menjadi lebih terarah dan tepat sasaran.

3. Mengubah Nama Perusahaan Anda Selama Proses Rebranding

Salah satu hal krusial dalam melakukan proses rebranding adalah mengubah nama perusahaan Anda apabila diperlukan. Pastikan bahwa perubahan nama tersebut memiliki tujuan dan alasan yang sangat kuat. Nama perusahaan yang baru juga harus memiliki kelebihan dibandingkan nama yang lama, misalnya nama tersebut lebih mudah diingat lebih relevan dengan produk-produk yang akan Anda pasarkan, dan mencerminkan visi dan misi dari perusahaan tersebut. Sertakan nama perusahaan yang baru pada semua aspek pemasaran, mulai dari nama merek dagang hingga pada domain dari website resmi.

4. Mempertimbangkan Kembali Slogan Merek

Bagi sebuah brand, slogan adalah salah satu elemen terpenting dalam memperkenalkan produk-produk mereka pada target konsumen. Dalam proses rebranding, Anda juga harus memperhatikan elemen slogan dan menggantinya jika dibutuhkan. Buat slogan yang tidak hanya catchy dan mudah diingat, namun juga mampu menjadi cerminan esensi dari visi-misi brand yang baru.

5. Membangun Kembali Identitas Merek Anda

Rebranding seringkali membuat Anda harus memulai membangun kembali identitas merek dari nol. Salah satunya adalah merencanakan logo, palet warna, dan tipografi yang lebih modern dan relevan dengan esensi brand baru Anda. Semua elemen identitas merek yang Anda pilih harus serasi dan bisa menjadi cerminan dari identitas brand yang baru.

6. Melacak Sentimen Merek

Selama proses rebranding, tentunya audiens akan menunjukkan berbagai reaksi. Pantau terus reaksi atau sentimen merek dari para audiens dengan memanfaatkan berbagai channel media sosial maupun tools khusus untuk memantau tren tersebut. Jadikan data tersebut sebagai landasan untuk melakukan penyesuaian strategi apabila dibutuhkan.

7. Merencanakan Peluncuran yang Sukses

Setelah semua tahap di atas sudah Anda lalui, maka tahap selanjutnya adalah merencanakan launching brand yang baru dengan seksama. Pilih waktu yang tepat untuk menarik perhatian audiens yang lebih maksimal dan menggunakan channel promosi yang tepat. Jangan lupa untuk membangun antusiasme target konsumen, misalnya dengan mengadakan quiz berhadiah atau promo terbatas, sehingga mereka akan merasa antusias dengan kehadiran produk dari brand yang baru.

 

Setelah memahami langkah-langkah strategis dalam rebranding, kini saatnya melihat bagaimana penerapannya di dunia nyata. 

Contoh Nyata Rebranding yang Sukses

Berikut beberapa contoh rebranding yang sukses dan bisa menjadi inspirasi bagi bisnis Anda.

1. Dunkin’

Dunkin’, yang dulunya dikenal dengan nama Dunkin’ Donuts adalah salah satu brand yang berhasil menjalankan proses rebranding dengan sukses. Brand yang dulu dikenal dengan berbagai produk donat-nya kini hadir juga dengan berbagai varian menu kopi, teh, bahkan mereka juga menghadirkan menu menyehatkan seperti buah-buahan, oatmeals, hingga menu vegan-friendly. Langkah untuk mengganti nama menjadi Dunkin’ menjadi strategi untuk menghapuskan image masyarakat mengenai brand yang selama ini melekat dengan produk junk food.

2. McDonalds

Sama halnya dengan Dunkin’, McDonalds juga sempat melakukan rebranding dengan memperkenalkan berbagai menu menyehatkan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mulai sadar dengan kesehatan. Brand yang dulunya dikenal sebagai produsen makanan junkfood kini hadir dengan berbagai menu menyehatkan, seperti salad, yogurt, dan ayam panggang yang jauh lebih sehat. 

3. Apple

Apple merupakan salah satu brand yang pernah beberapa kali menerapkan rebranding yang sukses. Salah satunya adalah perubahan nama perusahaan dari Apple Computers. Inc menjadi Apple Inc. yang terjadi pada tahun 1997. Perubahan nama tersebut menjadi simbol bahwa Apple tidak hanya terpaku pada produksi komputer dan laptop saja, namun juga siap mengembangkan sayap untuk memproduksi berbagai produk gadget dan elektronik lainnya.

Tak hanya itu, Apple juga sempat mengubah warna logonya, dari yang semula berwarna-warni menjadi hitam pada tahun 2007. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 2017, brand ini lagi-lagi mengubah warna logo Apple menjadi warna silver, yang memberikan kesan mewah dan eksklusif.

4. Meta

Mark Zuckerberg melakukan keputusan besar untuk melakukan rebranding untuk brand aplikasi media sosialnya, yaitu Facebook menjadi Meta. Hal yang melandasi langkah ini adalah karena Zuckerberg ingin mewujudkan Metaverse, dimana Facebook juga menjadi induk perusahaan yang mencakup platform komunikasi lainnya, seperti Threads, Instagram, dan Whatsapp. Nama “Meta” juga terkesan lebih modern dan kekinian, serta jauh lebih mudah diingat. 

5. KIA

Brand otomotif KIA yang berasal dari Korea Selatan juga pernah melakukan rebranding yang cukup masif pada tahun 2021. Langkah rebranding yang diambil antara lain mengubah strategi merek menjadi lebih fokus pada produksi mobil yang tidak hanya mampu menunjang kenyamanan pengendara dan pengemudi, namun juga ramah terhadap lingkungan. Selain itu, perubahan sebagai proses rebranding juga terlihat dari perubahan tipografi logo yang menjadi lebih modern dan berkesan futuristik.

Kesimpulan

Rebranding merupakan strategi pemasaran ekstrim yang jika diterapkan dengan benar dapat membuat brand Anda berkembang pesat dan bertahan di semua era. Untuk memaksimalkan strategi rebranding, Anda bisa bekerjasama dengan agensi digital creative dan mendapatkan akses ke tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya. 

Tim dari IDEOWORKS bisa membantu Anda dalam merancang strategi rebranding yang tepat dan mendampingi proses eksekusi hingga Anda mendapatkan hasil yang diinginkan. Hubungi IDEOWORKS untuk memulai kerjasama sekarang juga.  

Tags

Further Reading: