Key points
- Kelancaran proyek kampanye pemasaran sangat bergantung pada komunikasi antara digital marketing agency dengan brand.
- Untuk mewujudkannya, brand dan agensi perlu bekerja sama menyelaraskan pesan inti, mengutamakan konsistensi, dan membuat rencana menghadapi situasi darurat.
- Selain itu, kejelasan hierarki antara stakeholder juga tidak kalah penting dalam komunikasi lintas departemen agensi serta brand.
Menjaga komunikasi yang baik antara digital marketing agency dan brand merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. Komunikasi yang efektif memastikan strategi pemasaran selaras dengan visi dan tujuan bisnis, sehingga bisa menghasilkan dampak yang lebih maksimal.
Sebaliknya, tanpa komunikasi yang solid, miskomunikasi dapat menghambat eksekusi strategi proyek marketing, mengurangi efisiensi, dan bahkan merusak citra brand. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat menerapkan beberapa praktik terbaik berikut.
1. Brand alignment yang lebih strategis untuk semua channel
Pertama dan yang terpenting, pastikan bahwa Anda sudah mengkomunikasikan nilai dan pesan inti yang ingin disampaikan di setiap platform secara jelas kepada digital marketing agency. Ini akan membantu tim agensi memetakan rencana dan strategi mereka dengan ekspektasi Anda, sehingga bisa menekan risiko miskomunikasi.
2. Jaga konsistensi dalam eksekusi brand voice dan visual identity
Berikutnya, brand Anda harus memiliki keselarasan yang jelas di semua saluran pemasaran. Apalagi, menurut Lucidpress, desain dan konten yang konsisten di semua channel bisa membantu meningkatkan pendapatan sebesar 10-20% karena konsumen mengutamakan hal tersebut.
Maka dari itu, setiap kampanye di media sosial, iklan digital, maupun email marketing harus mencerminkan identitas dan tujuan bisnis secara konsisten. Diskusikan dengan digital marketing agency tentang pedoman brand yang komprehensif agar mereka dapat menerapkannya secara efektif dalam berbagai format komunikasi.
3. Terapkan pengukuran ROI dan business impact yang jelas
Sebagai seorang brand director, Anda tentu memahami pentingnya mengukur return on investment (ROI) dan dampak bisnis dari setiap kampanye. Oleh karena itu, pastikan bahwa digital agency pilihan Anda juga memiliki sistem pengukuran yang spesifik dan transparan.
Sebagai permulaan, Anda bisa berfokus pada beberapa metrik utama seperti conversion rate, engagement rate, dan ROI untuk menilai efektivitas kampanye. Jika Anda memiliki metrik yang jelas, Anda dapat mengevaluasi kinerja agensi dan mengoptimalkan strategi berdasarkan data yang akurat.
4. Pertimbangkan strategi manajemen risiko dan perlindungan reputasi brand
Digital marketing memiliki tantangan tersendiri, termasuk potensi krisis reputasi akibat kesalahan penggunaan kata dalam penyampaian pesan hingga memicu respons negatif dari publik. Terlebih, menurut Status Labs, 87% konsumen akan enggan berbisnis dengan sebuah brand setelah menemukan berita negatif terkait merek tersebut.
Untuk mencegahnya, berkomunikasilah dengan digital agency Anda agar bisa mengidentifikasi potensi risiko dan menyusun strategi mitigasi yang tepat. Dengan panduan respons yang jelas, Anda dapat menjaga kredibilitas brand dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
5. Tentukan alur dan hierarki persetujuan keputusan yang jelas
Proses persetujuan yang lambat dapat menghambat kelancaran proyek kampanye pemasaran. Sebagai solusi, buatlah struktur yang efisien dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab memberikan persetujuan pada setiap tahap produksi dan distribusi konten.
Dengan alur kerja yang jelas, tim digital agency dapat bekerja lebih cepat tanpa kehilangan arah atau mengorbankan kualitas serta konsistensi brand.
6. Terapkan protokol untuk situasi darurat
Dalam dunia digital, perubahan dapat terjadi dengan cepat. Terutama, ketika terjadi krisis yang memerlukan respons segera seperti penarikan konten yang bermasalah atau audiens mendesak brand Anda untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu sensitif.
Bagaimanakah Anda bisa mengatasinya dengan bijak? Tentukan langkah-langkah untuk menghadapi berbagai situasi dan sampaikan kepada digital marketing agency. Dengan adanya protokol ini, Anda dapat merespons dengan cepat dan mencegah masalah tersebut bertambah parah.
7. Pilih stakeholder yang tepat untuk koordinasi lintas departemen
Komunikasi antara agensi pemasaran dan brand tidak hanya melibatkan tim pemasaran, tetapi juga departemen lain seperti legal, PR, dan customer service. Jadi, pilihlah stakeholder yang memiliki pemahaman mendalam tentang brand serta dapat berkoordinasi dengan efektif.
Dengan memilih tim yang tepat, setiap aspek kampanye dapat berjalan selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
Komunikasi yang terstruktur dan efektif adalah fondasi utama dalam membangun hubungan yang sukses antara agensi digital marketing dan brand demi kelancaran project. Dengan menerapkan ketujuh tips di atas, Anda dapat menciptakan dampak bisnis yang positif dan menjaga brand tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang.
Selain best practices tersebut, Anda juga bisa melengkapi strategi branding dengan memilih digital agency yang menawarkan kemudahan koordinasi. Misalnya, jika Anda berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, IDEOWORKS hadir sebagai digital agency Jakarta yang memiliki pengalaman bekerja sama dengan lebih dari 3.000 brand selama puluhan tahun. Mari konsultasikan ide kreatif Anda bersama kami!