Key points
- Perdebatan digital agency vs AI menekankan bahwa keduanya akan saling menggantikan satu sama lain.
- Padahal, baik digital agency maupun AI memiliki keuntungan sekaligus tantangan tersendiri untuk digital marketing di zaman sekarang.
- Pada akhirnya, sentuhan manusia untuk digital marketing tetaplah diperlukan demi pengembangan strategi jangka panjang, keautentikan konten, dan pertimbangan etika.
sDewasa ini, sudah semakin banyak marketer yang menikmati manfaat artificial intelligence (AI) untuk membuat kampanye brand. Bahkan, data dari IBM menunjukkan bahwa 35% perusahaan di dunia sudah menggunakan AI untuk berbagai keperluan, termasuk pemasaran. Namun, karena inilah perdebatan digital agency vs AI mengemuka.
Banyak yang beranggapan bahwa dengan kemampuan AI sekarang, ahli digital marketing akan tergantikan. Namun, sebenarnya keahlian manusia tetaplah diperlukan di era AI seperti sekarang. Mengapa?
Tantangan dan Peran Penting AI Marketing dalam Bisnis
Peran penting AI marketing dalam bisnis terletak pada kemampuannya mengelola data dalam jumlah besar. Terutama, untuk menganalisis tren dan memprediksi perilaku konsumen. Dengan AI, bisnis Anda dapat meningkatkan efisiensi kampanye pemasaran, menyelesaikan proses berulang secara otomatis, dan menghasilkan informasi analitik yang lebih akurat.
Namun, di balik manfaat tersebut, AI juga memiliki tantangan tersendiri. Contohnya, tingginya kebutuhan akan data berkualitas dan masalah penyalahgunaan privasi. Oleh karena itu, peran AI dalam marketing adalah memaksimalkan efisiensi sekaligus menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai manusia.
Relevansi Digital Agency di Era AI
Debat antara digital agency vs AI sering kali menekankan bahwa marketing agency sudah tidak terlalu relevan. Padahal, agensi berisikan manusia tetap penting untuk hal-hal berikut:
1. Pembuatan strategi digital marketing untuk menjangkau Gen Z
Digital agency memiliki keahlian dalam memahami selera konten Gen Z. Mereka menyukai konten visual singkat yang autentik. AI memang bisa membantu menganalisis preferensi ini, tetapi digital agency tetap memiliki peran penting dalam menerjemahkan data tersebut menjadi strategi kreatif yang efektif.
Mereka memadukan data olahan AI dengan kreativitas untuk menghasilkan konten yang relevan dan menarik bagi Gen Z. Contohnya, melalui video pendek, meme, atau kampanye media sosial yang interaktif.
2. Strategic thinking untuk pemasaran
Meskipun AI dapat memberikan prediksi berdasarkan data, digital agency memiliki keahlian dalam merancang strategi jangka panjang yang berorientasi pada visi dan misi bisnis. Sebab, mereka mampu mengintegrasikan hasil analisis AI dengan pemahaman pasar dan tren yang sedang berkembang.
3. Personalisasi dan pengalaman pelanggan
Personalisasi adalah kunci dalam pemasaran modern, dan AI memungkinkan penawaran yang lebih personal berdasarkan data perilaku konsumen. Namun, digital agency ada untuk memastikan bahwa personalisasi tersebut terasa alami dan tidak mengganggu privasi konsumen. Jadi, mereka menciptakan pengalaman pelanggan relevan sekaligus memuaskan dengan menjaga keseimbangan antara otomatisasi dan sentuhan personal.
4. Adaptasi dan kegesitan
Salah satu poin utama dalam perdebatan digital agency vs AI adalah kemampuan pengambilan keputusan yang cepat berdasarkan data real-time akan membuat agensi digital kurang relevan. Akan tetapi, digital agency tetap diperlukan untuk mengadaptasi strategi sesuai dengan perubahan pasar atau umpan balik pelanggan.
Sebab, mereka bisa dengan cepat merespons perubahan tren, menyesuaikan kampanye, dan mengoptimalkan hasilnya. Kegesitan ini pada akhirnya menjadi keunggulan kompetitif dalam lingkungan digital yang dinamis.
5. Pertimbangan etika
Di era AI, pertimbangan etika menjadi semakin penting, terutama dari segi penggunaan data dan privasi. Digital agency memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam pemasaran tidak melanggar etika atau merusak kepercayaan pelanggan. Mereka berperan dalam mengembangkan kebijakan yang transparan dan adil, serta menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui pendekatan etis.
Tantangan Digital Agency di Era AI
Meskipun AI menawarkan banyak peluang, digital agency juga menghadapi tantangan signifikan. Salah satu tantangan utamanya adalah kebutuhan untuk terus memperbarui keterampilan teknis dan memahami perkembangan teknologi terbaru. Selain itu, agensi juga harus menyeimbangkan penggunaan AI dengan sentuhan kreatif yang menjadi ciri khas mereka.
Tantangan lainnya adalah menjaga relevansi di tengah maraknya platform automation yang memungkinkan bisnis menjalankan kampanye mereka sendiri tanpa bantuan agensi.
Salah satu intisari penting dari polemik digital agency vs AI adalah keduanya akan hidup berdampingan. Dengan kata lain, sentuhan manusia yang personal dari marketer profesional akan tetap relevan di era AI seperti sekarang. Kuncinya, pilihlah agency yang berpengalaman, memahami tren terkini, dan bisa beradaptasi seperti IDEOWORKS.
IDEOWORKS sendiri sudah memiliki pengalaman selama lebih dari 10 tahun, dan layanannya untuk mewujudkan kampanye marketing kreatif banyak brand di Indonesia tak luput dari penggunaan teknologi. Salah satunya, termasuk kecerdasan buatan. Jadi, Anda tidak perlu ragu-ragu menyampaikan ide unik Anda kepada IDEOWORKS!
Baca juga: Mana yang Terbaik antara AI dan Digital Agency untuk Kampanye Digital?