Dalam kegiatan marketing, marketing tools memang selalu diterapkan oleh marketer untuk strategi yang paling tepat sasaran. Salah satu marketing tools yang cukup familiar adalah Buzz Marketing. Arti dari buzz dalam marketing sendiri merupakan salah satu teknik marketing dengan cara memviralkan produk atau jasa agar lebih dikenal banyak orang dengan tujuan mendapat keuntungan yang besar. Diketahui buzz marketing masih menjadi senjata utama marketer yang digunakan dalam online marketing. Bagaimana tidak, selain jangkauan yang sangat luas, penggunaan buzz marketing bisa dibilang cukup terjangkau dari segi harga dan penggunaan.
Di artikel ini, penulis akan membahas penggunaan sebuah campaign dengan buzz marketing bersama creative agency Jakarta. Dimana creative agency Jakarta memiliki banyak ide untuk menjalankan sebuah campaign dengan tepat dan terarah. Tim yang telah ahli marketing strategi dapat menarik perhatian audiens tanpa mengganggu aktivitas mereka dengan cara yang unik dan non-konvensional.
Kenapa harus Buzz Marketing?
Menekan perasaan Fear of Missing Out (FOMO)
Tanpa disadari, dalam penerapan buzz marketing campaign dapat menekan fear of Missing out—merupakan kekhawatiran yang dirasakan audiens apabila tertinggal dari tren yang ada. Buzz marketing dapat bekerja sangat tepat dalam peran FOMO untuk merangsang audiens terlibat dalam pembahasan yang sedang hangat diperbincangkan. Audiens akan terpengaruh untuk menilai diskusi produk tersebut, sehingga mendapatkan engagement dari mereka.
Fenomena baader meinhof
Skema Baader Meinhof atau ilusi frekuensi merupakan bagian dari kenyataan dimana seseorang mengalami ilusi kekinian. Contoh buzz marketing ini ketika Anda membeli suatu barang, kemudian menyadari bahwa banyak kalangan yang menggunakan barang yang sama. Ini sama halnya membangun pengalaman keterkinian, dimana saluran informasi dapat dibanjiri oleh hal atau topik yang sama dialami oleh audiens ketika berada di dalamnya.
Aspek konten
Alasan terakhir yang masuk akal kenapa brand Anda perlu buzz marketing adalah strategi yang mencakup banyak hal. Terutama aspek konten marketing bisa menghasilkan PR organik yang meningkatkan percakapan brand di ruang publik, traffic situs hingga peningkatan followers. Karena buzz marketing dapat mengadopsi semua konten untuk dijalankan.
Memahami Buzz Marketing secara sederhana
Secara sederhana, arti buzz dalam marketing dapat disimpulkan sebagai strategi marketing untuk meningkatkan engagement dari mulut ke mulut, baik secara online maupun offline. Teknik ini biasanya dilakukan atau dapat dibantu oleh para buzzer di social media. Tau kan, Buzzer, aktor yang memiliki peranan penting di social media guna menggiring opini followers tentang topik tertentu. Tujuan Buzzer itu membuat skenario agar topik itu dibicarakan oleh khalayak ramai. Topik tersebut biasanya berupa campaign produk hingga campaign politik.
Melalui teknik Buzz marketing ini, diharapkan campaign akan terkenal dan pada akhirnya menimbulkan pengaruh terhadap aktivitas audiens, followers, traffic situs, dan penjualan. Buzz marketing merupakan bagian dari viral marketing, lho. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mudah ditemui. Viral marketing biasanya berupa campaign yang menjangkau audiens secara bertahap dengan menciptakan suatu momen sehingga ramai dibicarakan dalam satu waktu tertentu.
Sedangkan, buzz marketing dalam prosesnya saat pesan dikirimkan kepada audiens atau followers dengan jumlah yang besar. Baik melalui konten di social media maupun kolom komentar. Selain itu, dalam aktivitasnya brand dapat mengkampanyekan apapun dalam buzz marketing di luar produk contohnya seperti tagline, frasa, atau artikel.
Contoh Buzz Marketing Bisnis
Sebagai pebisnis mungkin pertama dalam pikiran Anda adalah membuat ide brilian lalu mengaplikasikannya ke dunia nyata. Bener sih, tapi Anda harus mengeluarkan budget lebih besar lagi untuk memperkenalkan produk ke tempat yang lebih besar lagi. Ya, media sosial. Platform dengan kapasitas terbesar di era marketing digital sangat dibutuhkan untuk menggaet pasar bisnis kamu secara besar-besaran.
Starbucks – dari mulut ke mulut
Namun, Anda tak perlu khawatir dengan budget yang besar. Karena creative agency Jakarta dapat membantu Anda mencapai goals marketing dengan budget yang secukupnya. Dengan salah satu teknik buzz marketing yang cukup populer dapat memberikan dampak besar dalam sebuah campaign bisnis, lho. Gak percaya? Yuk, buktikan branding sukses dengan teknik ini. Dalam contohnya kita mengandalkan bisnis Starbucks.
Starbucks merupakan ide bisnis kopi tingkat global yang selalu ramai dibicarakan oleh hampir semua kalangan penikmat kopi kekinian. Bagaimana tidak, buzz marketing yang mereka gunakan melalui konten campaign itu selalu inklusif, inspiratif, edukatif hingga kontroversial. Hal tersebut bertujuan untuk membuat audiens merasa tertarik dengan konten sehingga menjadi perbincangan umum.
Diketahui Starbucks menggunakan buzz marketing sejak kemunculannya. Campaign yang paling mendasar hingga kini populer adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Perusahaan tersebut sangat memperhatikan customer experience dengan cara mencantumkan nama pembeli di gelas kopi yang telah dipesan, untuk mereka sapa ketika pesanan sudah jadi. Kemudian, pelayanan yang ramah dan humble menjadi peraturan yang pas untuk perusahaan terbaik saat ini. Ditambah suasana outlet café yang futuristik dan nyaman menambah kesan istimewa untuk para customer.
Inilah credit point untuk customer experience merasa betah untuk menikmati secangkir kopi sekaligus menjadi tempat untuk mengabadikan momen ke media sosial. Dan, pada akhirnya perlahan tapi pasti customer dapat memberikan engagement dari aktivitas social media mengenai tempat ngopi paling asik, sehingga Starbucks menjadi tempat kopi yang banyak diikuti oleh pengguna social media saat ini.
Samsung – keterkinian
Satu lagi contoh buzz marketing yang menggunakan fenomena baader meinhof adalah produk elektronik Samsung. Sempat bikin heboh jagat Twitter tahun 2014 lalu, ketika perhelatan Oscar berlangsung di Amerika Serikat. Ellen DeGeneres yang menggunakan ponsel dari Samsung (sponsor) melakukan selfie dengan para aktor dan aktris Hollywood seperti Jennifer Lawrence, Bradley Cooper, Brad Pitt, dan lainnya secara spontan.
Namun, hasil foto yang di upload Ellen via Twitter tersebut menjadi perbincangan hangat dengan di-retweet oleh pengguna Twitter dunia mencapai 3 juta retweet, 2,1 juta likes, dan lebih dari 200 ribu komentar. Karena hal itu, Twitter sempat mengalami down. Tetapi Samsung mendapatkan engagement dari tragedi spontan tersebut. Hingga kini Samsung dan metode Selfie masih menjadi tren kekinian masyarakat dunia.
Saat ini IDEOWORKS dapat menjadi partner creative agency Jakarta untuk bisnis Anda. IDEOWORKS telah ahli menciptakan arti buzz dalam marketing dari berbagai brand atau produk yang Anda miliki. Tak perlu khawatir, tim IDEOWORKS tentu dapat membantu Anda mencapai goals marketing dari teknik buzz dan mengaturnya agar sesuai dengan value bisnis Anda.