Ingin tahu KPI Brand Communication yang Tepat untuk Mengukur Efektivitas dan Metode Evaluasi? Brand communication merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan. Dalam proses pelaksanaan brand communication, salah satu aspek yang penting untuk dilakukan adalah mengukur efektivitasnya. Dalam hal ini, KPI brand communication berperan penting sebagai tolak ukur dan gambaran dari proses komunikasi brand yang sudah berjalan. Dengan adanya KPI yang jelas, maka Anda dapat dengan mudah mengetahui apakah pesan atau posisi merek mencapai target audiens yang tepat dan mempengaruhi persepsi serta perilaku mereka? Atau bagaimana dampak brand komunikasi terhadap loyalitas dan tujuan bisnis Anda? Karenanya, dalam artikel ini kita akan membahas panduan lengkap bagaimana mengukur efektivitas brand communication, apa saja KPI brand communication dan metode evaluasi.
Key Takeaways :
- Mengukur efektivitas komunikasi brand melalui KPI dan metode evaluasi yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan keberhasilan strategi komunikasi yang dijalankan.
- Adapun KPI brand komunikasi adalah brand awareness, brand engagement, brand loyalty, top of mind awareness, brand image/reputation, brand setiment dan brand association.
- Metode untuk mengukur dan mengevaluasi brand komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan dan KPI yang terukur, mengumpulkan dan menganalisis data, menginterpretasikan dan Melaporkan temuan dan mengimplementasikan dan memantau tindakan
KPI brand communication
Secara umum, Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai kinerja suatu organisasi, tim, atau individu dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, KPI brand communication memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa baik proses atau aktivitas brand komunikasi yang dijalankan dan seberapa dekat dengan target yang diinginkan.
KPI brand communication dikelompokkan menjadi dua yaitu, KPI yang dapat diukur dengan angka dan KPI yang tidak dapat diukur dengan angka. Adapun KPI brand communication yang dapat diukur dengan angka adalah sebagai berikut :
- Brand Awareness
Sederhananya, brand awareness atau kesadaran merek berkaitan dengan seberapa banyak audiens mengetahui dan mengingat brand Anda, termasuk logo brand, slogan, dan lain sebagainya. Ini dapat diukur dengan melakukan survei brand awareness, volume pencarian brand di mesin pencari, atau mention brand di media sosial. Misalnya, Anda dapat melakukan survei atau wawancara dengan target audiens Anda dan lihat berapa banyak dari mereka yang menyebutkan brand Anda.
- Brand Engagement
Brand engagement berkaitan dengan sejauh mana target audiens berinteraksi dengan brand Anda melalui konten di media sosial maupun website. Ini dapat diukur melalui interaksi berdasarkan like, share, comment, download, langganan dan klik pada iklan. Engagement rate memberikan gambaran tentang seberapa menarik dan relevan konten bagi audiens. Misalnya, interaksi audiens dengan konten yang Anda post di instagram atau tiktok. Anda dapat menghitung jumlah like, comment, sharenya. Tingkat keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa audiens merasa tertarik dan terhubung dengan brand.
- Brand Loyalty
Loyalitas brand mengukur seberapa sering pelanggan memilih brand tertentu di atas kompetitornya. KPI ini dapat diukur melalui tingkat customer retention rate, customer lifetime value, dan net promoter score (NPS). Tingkat loyalitas yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan memiliki hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan brand Anda.
- Top-of-Mind Awareness
Top-of-mind awareness mengukur sejauh mana brand menjadi pilihan pertama yang diingat oleh konsumen ketika mereka memikirkan kategori produk tertentu. Top-of-mind awareness adalah indikator penting dari kekuatan brand dan efektivitas brand communication, karena mencerminkan sejauh mana brand tersebut berhasil menanamkan dirinya dalam pikiran target audiens sebagai pilihan utama. KPI ini dapat diukur melalui survei top brand awards atau siapa brand yang memiliki penjualan tertinggi di marketplace. Top-of-mind awareness yang tinggi menunjukkan bahwa brand memiliki posisi yang kuat di benak konsumen. Misal, dalam kategori produk pasta gigi anak, Mama’s choice menjadi produk dengan market share terbesar yaitu 31,8% (Sumber : instagram compas.co.id)
Selanjutnya, berikut KPI brand communication yang tidak dapat dihitung dengan angka:
- Brand Image atau Brand Reputation
Brand image atau reputation berkaitan dengan bagaimana persepsi atau opini audiens tentang kualitas brand, kinerjanya di pasar dan bagaimana merek tersebut dipandang dari segi etika, keandalan, kepercayaan, dan kredibilitas. Hal ini muncul dari pengalaman pribadi, iklan, promosi, dan informasi lain yang diterima oleh audiens. Misalnya, brand HMNS yang dipandang sebagai brand parfum lokal yang berkualitas dan modern dengan pendekatan pemasaran yang relevan untuk generasi muda.
- Brand sentiment
Sentimen brand mengacu pada penilaian emosional atau opini yang dimiliki audiens atau publik secara umum terhadap brand Anda. Apakah sentimen positif, negatif atau netral. Sentimen ini mencerminkan perasaan umum terhadap merek yang berasal dari berbagai sumber, termasuk ulasan, media sosial, berita, dan interaksi pelanggan. - Brand Association
Brand association berkaitan dengan bagaimana brand Anda dihubungkan dengan berbagai atribut, nilai, atau konsep di benak target audiens. Ini mengukur kekuatan dan kualitas hubungan yang dimiliki konsumen dengan merek berdasarkan asosiasi atau citra yang terbentuk melalui brand communication, pengalaman produk, dan interaksi lainnya.
Metode Mengukur dan Evaluasi Brand Komunikasi
Setelah mengetahui KPI brand communication, selanjutnya mari kita bahas bagaimana metode mengukur dan evaluasi yang harus dilakukan brand.
1. Menetapkan Tujuan dan KPI yang Terukur
Langkah pertama dalam mengukur efektivitas komunikasi brand adalah menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan ini harus selaras dengan visi dan misi perusahaan serta dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini penting dilakukan agar Anda memiliki gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai dari proses brand communication yang dijalankan.
Setelah tujuan ditetapkan, tentukan KPI yang spesifik, relevan, terukur, dapat dicapai, dan memiliki batas waktu tertentu. KPI ini berperan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, Anda ingin meningkatkan 15% brand awareness dalam kurun waktu setahun atau Anda ingin meningkatkan engagement di media sosial dalam kurun waktu 6 bulan.
Nah, dengan adanya tujuan dan KPI ini Anda dapat dengan mudah mengukur sejauh mana efektivitas brand communication yang sudah dijalankan dan memudahkan dalam mlakukan evaluasi.
- Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Setelah menetapkan KPI, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang relevan untuk setiap KPI. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti survei pelanggan, analitik media sosial, alat analitik web, dan laporan penjualan. Penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat, lengkap, dan dapat dipercaya. Setelah data terkumpul, lakukan analisis untuk mengevaluasi kinerja komunikasi brand berdasarkan KPI yang telah ditetapkan. Analisis ini dapat membantu mengidentifikasi tren, pola, dan area yang memerlukan perbaikan. Misalnya, apakah peningkatan engagement di media sosial berkorelasi dengan peningkatan penjualan? Apakah ada platform tertentu yang lebih efektif dalam mencapai tujuan komunikasi dibandingkan yang lain?
3. Menginterpretasikan dan Melaporkan Temuan
Langkah ketiga adalah menginterpretasikan data yang telah dianalisis dan membuat laporan. Interpretasi ini harus berfokus pada pencapaian tujuan dan performa KPI yang telah ditetapkan. Apakah brand communication berhasil meningkatkan awareness atau engagement? Apakah ada perubahan dalam persepsi brand? Apa rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan temuan yang ada. Apa langkah-langkah yang disarankan untuk memperbaiki atau mengoptimalkan strategi komunikasi kedepannya?
Laporan ini harus disusun secara jelas dan ringkas sehingga dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis untuk meningkatkan efektivitas brand communication
- Mengimplementasikan dan Memantau Tindakan
Berdasarkan temuan dan rekomendasi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan tindakan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas brand communication. Ini bisa berupa perubahan strategi komunikasi, penyesuaian pesan, atau pemanfaatan saluran komunikasi yang lebih efektif. Setelah tindakan perbaikan diimplementasikan, penting untuk terus memantau kinerja KPI secara berkala untuk memastikan bahwa strategi yang diterapkan memberikan hasil yang diinginkan. Monitoring yang berkelanjutan memungkinkan brand Anda untuk melakukan penyesuaian cepat jika diperlukan dan memastikan bahwa strategi komunikasi tetap relevan dan efektif.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana audiens merespons dan berinteraksi dengan brand, perusahaan dapat terus meningkatkan pendekatan, mengoptimalkan sumber daya, dan mencapai hasil yang lebih baik di pasar yang semakin kompetitif. Komunikasi brand yang efektif tidak hanya sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan audiens, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Tertarik mendiskusikan KPI yang tepat untuk Brand Anda? Hubungi IDEOWORKS.