Preloader
Business Team Consulting meeting and brainstorming new business project together at office desk.

Pelaporan Tingkat CMO di Tahun 2025: Dari Metrik Kesombongan hingga Hasil Bisnis

Saat ini, para Chief Marketing Officer (CMO) dihadapkan dengan tantangan nyata: kesenjangan yang makin lebar antara marketing KPIs that matter dan ekspektasi dewan direksi. Permasalahan timbul saat metrik kampanye dalam bentuk vanity metrics atau metrik kesombongan seperti jumlah likes dan impressions tidak sejalan dengan pertumbuhan bisnis itu sendiri. Memang, pada dasarnya metrik-metrik kesombongan tersebut sangat mudah didapatkan, tetapi tidak lantas bisa dijadikan sebagai acuan dari perkembangan bisnis itu sendiri.

CMO reporting 2025 harus bisa menunjukkan hubungan nyata antara pemasaran dengan pertumbuhan, dampak bisnis, dan efisiensi. Dengan kata lain, laporan tersebut tidak hanya harus berisi mengenai aktivitas campaign, namun juga menunjukkan bukti nyata growth dari bisnis. Karena itu, penting untuk melihat lebih dekat beberapa masalah yang sering muncul di dalam pelaporan tradisional. Apa saja?

Masalah yang Sering Muncul di Dalam Pelaporan Tradisional

Pelaporan tradisional sudah tidak bisa lagi menjawab pertanyaan krusial yang diajukan oleh para dewan direksi dan pemangku jabatan. Berikut adalah beberapa alasannya:

1. Terlalu Fokus pada Aktivitas Dibandingkan dengan Dampak

Sebagian besar laporan tradisional masih terlalu fokus pada vanity metrics seperti jumlah likes, jumlah postingan dan impressions. Walaupun metrik-metrik tersebut dapat membantu CMO dalam melacak aktivitas dalam skala tertentu, hal tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur terhadap akuisisi pelanggan baru maupun peningkatan penjualan, dua hal yang menjadi indikator utama dalam business outcome marketing metrics.

2. Analisis per Channel Tanpa Ada Ringkasan Strategis

Pelaporan tradisional juga cenderung menyajikan data analisis dari masing-masing saluran pemasaran tanpa disertai dengan ringkasan strategis dari semua channel. Hal ini mengakibatkan dewan direksi atau C-suite tidak dapat mengakses gambaran penuh mengenai efektivitas dari sinergi antara strategi pemasaran pada masing-masing platform mampu membawa brand mencapai tujuan bisnisnya. Padahal, marketing dashboard for CMOs yang menyatukan data lintas channel sangat penting untuk membantu pengambilan keputusan berbasis strategi menyeluruh.

3. Ketidaksesuaian antara KPI dan Hasil Bisnis

Permasalahan klasik lainnya yang timbul dari pelaporan tradisional adalah munculnya ketidaksesuaian antara KPI dengan tujuan dan hasil bisnis. Hal ini seringkali terjadi apabila KPI (Key Performance Index) terlalu berfokus pada vanity metrics, yang jelas tidak mencerminkan marketing KPIs that matter, yaitu indikator yang benar-benar berkontribusi terhadap profit, efisiensi, dan pertumbuhan bisnis.

 

Melihat berbagai kekurangan dalam pelaporan tradisional tersebut, jelas bahwa pendekatan lama sudah tidak lagi memadai. Lalu, sebenarnya seperti apa laporan yang benar-benar dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di level tertinggi?

Apa yang Sebenarnya Diinginkan C-Suite?

Jajaran eksekutif atau yang dikenal dengan sebutan C-Suite tentunya memiliki fokus yang berpusat pada pertumbuhan bisnis dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Untuk menyusun laporan yang akurat dan memenuhi ekspektasi, Anda perlu memahami hal-hal apa saja yang ingin dilihat oleh C-Suite.

1. Tren Biaya Akuisisi

C-Suite tentunya menginginkan data metrik akurat yang menunjukkan tren biaya akuisisi. Aspek-aspek yang harus ada di dalam laporan Anda antara lain adalah rincian biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dan alasan detail mengapa dana tersebut berubah-ubah seiring dengan waktu. Mereka juga ingin mengetahui apakah efisiensi dari usaha akuisisi tersebut mengalami peningkatan atau justru penurunan. Di sinilah pentingnya menyajikan business outcome marketing metrics yang benar-benar mencerminkan dampak terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Pendorong Lifetime Value dan Retensi Konsumen

Para C-Suite tentunya juga ingin mengetahui lebih dalam mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong dari lifetime value sekaligus retensi konsumen yang berhasil terbangun berkat penerapan strategi pemasaran. Mereka ingin mengetahui dengan pasti apakah strategi yang telah diterapkan berhasil membangun loyalitas konsumen serta mendorong mereka untuk melakukan repurchase, dan bagaimana interaksi dengan brand dapat mempengaruhi dan meningkatkan nilai yang mereka miliki. Untuk itu, laporan perlu menyajikan CMO performance metrics yang tidak hanya menunjukkan hasil jangka pendek, tetapi juga dampak berkelanjutan terhadap nilai pelanggan dan pertumbuhan bisnis.

3. Peningkatan Kesehatan Merek (Brand Health Lift) vs Pengeluaran

Dalam pelaporan yang Anda berikan tentunya harus bisa menjawab keingintahuan para C-Suite mengenai kondisi kesehatan merek dan bagaimana aktivitas investasi pemasaran dapat mempengaruhi hal tersebut. Namun, mereka juga tidak hanya tertarik dengan data peningkatan dari strategi pemasaran tersebut. Mereka juga ingin tahu apakah peningkatan yang ditunjukkan sebanding dengan pengeluaran yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, laporan perlu difokuskan pada data-driven marketing strategy yang tidak hanya menampilkan hasil kampanye, tetapi juga justifikasi anggaran berdasarkan hasil yang terukur secara bisnis.

4. Kontribusi Pemasaran terhadap Pendapatan/Pangsa Pasar

Satu pertanyaan yang pasti diajukan oleh para eksekutif terkait dengan persentase pendapatan yang diatribusikan secara langsung untuk upaya pemasaran dan efektivitasnya. Mereka ingin memastikan bahwa pihak pemasaran tidak hanya mengeluarkan biaya anggaran, namun juga bisa mengolah biaya tersebut agar bisa menghasilkan keuntungan.

Untuk memenuhi ekspektasi C-Suite, CMO perlu menyusun laporan yang terstruktur dan strategis melalui pendekatan dashboard 3 lapis yang menyajikan data secara menyeluruh dan relevan. Berikut selengkapnya:

Cara Menyusun Dashboard 3 Lapis

Demi memenuhi ekspektasi C-Suite, CMO perlu menyusun laporan dengan struktur berlapis untuk memberikan gambaran yang menyeluruh yang mencakup kinerja taktis hingga dampak strategis pada bisnis. Konsep dashboard 3 lapis ini terdiri dari:

1. Ikhtisar Kinerja 

Meliputi quick view mengenai kinerja taktis dalam periode harian maupun mingguan. Pada lapis pertama ini, Anda bisa mencantumkan beberapa metrik seperti clicks, konversi, dan biaya yang dikeluarkan per klik atau konversi. Bagian ini memudahkan para stakeholder dan tim pemasaran untuk mendapatkan pemahaman operasional yang lebih cepat. Tahapan ini penting untuk mendukung CMO performance metrics yang fokus pada efektivitas kegiatan pemasaran secara langsung.

2. Wawasan Strategis

Pada lapisan kedua, Anda bisa mulai memberikan insights yang lebih mendalam dan disertai dengan data analitis. Cantumkan data dari berbagai channel pemasaran yang terintegrasi dan berbagai teknik untuk mengidentifikasi dan menganalisis aspek-aspek seperti tren, pola dan peluang optimasi yang melibatkan segmentasi audiens, funnel pelanggan, dan perbandingan kerja dari masing-masing segmen. Di sinilah peran marketing dashboard for CMOs menjadi penting untuk menyajikan gambaran menyeluruh dari strategi yang dijalankan.

3. Dampak Bisnis

Lapisan terakhir merangkum dampak nyata dari aktivitas pemasaran terhadap tujuan bisnis. Sajikan metrik seperti CAC, ROI, dan LTV, serta indikator lain yang menunjukkan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan dan pangsa pasar. Tujuan akhirnya adalah menunjukkan business outcome marketing metrics yang dapat diterjemahkan langsung menjadi nilai tambah bagi pertumbuhan perusahaan.

Dengan struktur dashboard yang tepat, CMO bisa menghadirkan laporan yang relevan bagi semua level manajeme. Namun, menyusun pelaporan tingkat tinggi seperti ini membutuhkan pendekatan yang terarah dan pengalaman strategis. Di sinilah peran IDEOWORKS hadir melalui solusi end-to-end. Berikut adalah cara IDEOWORKS membantu membuat pelaporan tingkat CMO.

Cara IDEOWORKS Membantu Membuat Pelaporan Tingkat CMO

Agensi digital IDEOWORKS tidak hanya fokus pada optimalisasi strategi dan channel pemasaran, tetapi juga siap membantu Anda menyusun boardroom-ready marketing reports yang mampu menjawab ekspektasi C-Suite.

. Langkah-langkah yang diambil antara lain:

  1. Analitik terintegrasi lintas kreatif + media
  2. Dashboard custom disesuaikan dengan peran bisnis
  3. Studi kasus.

Dengan langkah-langkah tersebut, IDEOWORKS memastikan bahwa setiap laporan mencerminkan data-driven marketing strategy yang berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis. Hubungi IDEOWORK sekarang juga.

Tags

Further Reading: