Sebagai pengguna social media di era industri 4.0 berbasis teknologi, hampir semua aspek kehidupan harus memahami yang namanya social media listening vs monitoring. Kedua strategi marketing ini berlaku menciptakan model bisnis melalui perencanaan, produksi hingga menikmati pencapaian (hasil). Karena sejatinya tren bisnis marketing digital, terdapat berbagai macam istilah menggaet market/goals menggunakan social media listening maupun social media monitoring.
Sebelum lebih jauh, kenali dulu satu per satu istilahnya.
Pertama, Social Media Listening adalah memperhatikan segala problematika bisnis dari sudut pandang audiens mengenai bisnis, produk, atau cara main pesaing di dunia bisnis, kemudian menganalisis hasilnya untuk memahami mengapa mereka membuat komentar atau message tersebut.
Social media listening menjadi bagian penting memulai riset bisnis pemasaran. Betapa seringnya model socmed listening ini dapat digunakan dengan cara memantau, melacak hingga menanggapi komentar di semua platform media. Geliat untuk mengetahui kendala dan kebutuhan audiens memungkinkan Anda mengetahui apa yang sedang dibicarakan. Jadi, Anda bisa mengendalikan pasar sesuai kebutuhan mereka setelah menggunakan produk sebelumnya dan mencari solusi untuk meningkatkan produk/brand.
Dalam praktiknya, socmed listening atau social media listening akan membantu bisnis Anda lebih memahami apa yang dibutuhkan audiens tentang spesifikasi dan brand Anda dari berbagai sudut. Dengan wawasan socmed listening, Anda dapat mengubah dan memaksimalkan branding, layanan pelanggan, hingga kepada ke detail produk Anda.
Dengan menggunakan social media listening Anda dapat terbantu membuat kampanye, menyampaikan konten yang menarik, materi yang penting, memahami keunggulan produk, dan bisa memilih brand awareness yang tepat.
Sedangkan Social Media Monitoring, berdasarkan Sprout Social, social media monitoring adalah kegiatan yang memantau social media dengan memperhatikan pesan yang secara langsung berhubungan dengan brand bisnis Anda. Social media monitoring juga dilakukan untuk selalu mengetahui apa yang langsung disampaikan konsumen atau pengguna dan merespon pesan-pesan tersebut.
Dalam praktiknya, menurut Unamo, social media monitoring adalah proses pencarian dan pengumpulan data, serta memberi Anda informasi apa yang terjadi terkait brand bisnis.
Sejauh ini apakah Anda sudah paham mengenai implementasi keduanya? Kalau belum jangan keluar dari artikel ini, karena kami akan bedah keduanya untuk mengenal lebih jauh perbedaanya.
Social Media Listening vs Monitoring
Ketika Anda ingin mengetahui perbedaan social media listening vs monitoring secara mendalam maka target konsumen akan terbuka untuk bisnis Anda. Berikut 4 poin perbedaannya.
Social Media Tools and Metrics
Umumnya, social media tools and metrics berhubungan dengan hasil pengukuran ROI (Return On Investment). Sebab, keduanya adalah alat yang didapatkan dari hubungan dan keterlibatan pengguna dengan bisnis marketing brand yang kamu bangun di social media. Namun, ketika membedakan antara social media listening vs monitoring Anda akan lihat perbedaannya.
Ketika menjalankan social media monitoring Anda memerlukan tools and metrics seperti brand mentions, tagar yang relevan, competitor mentions, dan tren industri. Sedangkan untuk menjalankan socmed listening, Anda sangat membutuhkan tools and metrics khusus untuk mengangkat insight yang lebih besar dibandingkan dengan social media monitoring.
Cara menganalisis insight dengan metrics socmed listening memiliki proses dua langkah;
- Memonitor segala lini social media channels yang menyebutkan brand Anda, pesaing, produk, dan kata kunci yang terkait dengan bisnis Anda.
- Menganalisis informasi untuk bagaimana mewujudkan apa yang Anda pelajari menjadi action
Dengan mengumpulkan data melalui social media tools and metrics tersebut, pemantauan campaign pengujian ROI menjadi lebih efektif.
Goals Socmed Listening vs Monitoring
Perbedaan selanjutnya terletak pada tujuan (goals) bisnis yang dicapai dengan menerapkan social media listening vs monitoring. Goals yang dicapai dengan menerapkan social media monitoring adalah untuk customer care dan social selling. Sedangkan social media listening (socmed listening), memiliki tujuan yang lebih luas seperti meningkatkan brand awareness, melakukan improvement produk, mengetahui sentimen publik terkait brand, dan semua kebutuhan produk lainnya.
Goals – Types of Social Listening
- Anda akan mengetahui sejauh mana perasaan pelanggan bukan karena asumsi semata.
- Dapat membuktikan pertumbuhan brand dengan menggunakan social media tools and metrics khusus
- Menghasilkan hubungan yang lebih akrab dengan pelanggan
- Pelanggan dapat membantu Anda menemukan solusi dari socmed listening yang ditunjukkan kepada Anda apa yang audiens katakan, sehingga dapat dengan mudah menemukan pemasaran konten.
Sedangkan, Goals of Types Social Monitoring
- Riset pasar dan tren efektif dengan dibantu tim yang profesional, proses monitoring jadi lebih efektif yang bisa dikembangkan melalui social media tools and metrics digital marketing.
- Salah satu branding tepat, dengan mengetahui posisi market dimana brand akan mulai dibangun berdasarkan hasil social media marketing yang telah dilakukan.
- Meningkatkan target pemasaran melalui bisnis yang terkonsep selama periode tertentu tetapi signifikan.
Pendekatan Secara Masif
Pendekatan yang digunakan oleh social media monitoring adalah bersifat reaktif. Seyogianya, ketika menjalankan social media monitoring, Anda harus menemukan terlebih dahulu pesan untuk direspon. Sedangkan, pendekatan social media listening adalah melihat gambaran besar dari suatu hal. Misalnya, Anda adalah sebuah brand sports. Anda dapat dengan mudah menemukan konsumen yang memperbincangkan produk sepak bola selama perhelatan piala dunia. Dari pendekatan tersebut, Anda dapat mengetahui seberapa populer produk sepak bola selama perhelatan piala dunia yang terjual dan respon apa saja yang orang berikat terkait produk tersebut.
Skala Listening vs Monitoring
Perbedaan selanjutnya antara social media listening vs social media monitoring dengan skala kecil dan besar yang terjadi sebagai bagian dari tujuan (goals-nya). Secara level, social media monitoring terjadi pada level mikro. Semantara social media listening terjadi pada skala level makro. Namun kedua memiliki intensitas yang sama baiknya dalam mengemas targetnya.
Ketika melakukan social media monitoring, intensitas Anda mencoba lebih cerdas untuk memberikan respon pada konsumen saat menerima masukan atau pesan. Meski pada prinsipnya, hal ini adalah interaksi jangka pendek.
Sedangkan socmed listening, bisa mencoba untuk lebih jauh lagi peranannya. Anda harus selalu mendengarkan apa yang terjadi di media sosial terkait dengan brand dan mencoba untuk tetap terlibat di percakapan individu untuk mendapatkan data yang diperlukan. Karena sejatinya, intensitas social media listening diperlukan dengan cara memperhatikan setiap saat bagaimana perusahaan, produk, kompetitor, dan market terkait brand Anda dibincangkan di media sosial secara keseluruhan.
Eventually, data yang dikumpulkan untuk social media listening adalah data social skala besar (makro). Dengan data tersebut, brand dapat pemahaman tentang persepsi konsumen terhadap bisnis, kompetitor, dan lainnya.
Itulah keempat poin penting perbedaan social media listening vs monitoring yang diperlukan bisnis melalui digital marketing industri 4.0. Bila Anda membutuhkan jasa service social media marketing untuk mengoptimalkan kampanye brand, jangan ragu untuk menghubungi tim profesional dari IDEOWORKS.id. Dengan pengalaman terbaik, IDEOWORKS.id sebagai digital marketing agency di Indonesia akan melakukan dengan target yang Anda inginkan.
References: