Keberhasilan branding campaign sering dikaitkan dengan penerapan social media tools and metrics dalam membangun popularitas. Hampir semua digital marketing campaign business di era teknologi modern telah mencoba mengarahkan audiens melalui social media. Survei membuktikan dari strategi marketing Instagram, Facebook, Twitter hingg YouTube , beberapa diantaranya telah mendunia. Dimana banyak pengguna media sosial berpartisipasi menyebarkan campaign (konten) sehingga menciptakan booming.
Salah satu contoh branding campaign yang berhasil dilakukan adalah produk Apple, iPhone. Dimana Apple berhasil mengajak semua pengguna iPhone untuk membagikan foto melalui gawai pribadi dan mengunggahnya ke internet. Campaign ini sukses menarik perhatian berbagai kalangan untuk berpartisipasi, sehingga nama Apple dan iPhone semakin meroket dengan mampu menembus angka 13 juta unggahan. Salut, kan! Yuk, belajar social media tools and metrics dari sekarang.
Dilansir dari Digital Logic, social media campaign adalah kegiatan marketing yang terarah dan tersusun untuk memperkuat informasi suatu produk. Sedangkan dari campaign Apple sebelumnya, memang tak lepas dari social media tools and metrics yang digunakan dalam strategi marketing-nya. Dalam prosesnya, social media campaign ini berbeda dengan kegiatan marketing pada umumnya yang biasa Anda lakukan setiap hari. Target fokus dan juga alat ukur (tools and metrics) yang tepat untuk menjangkau lebih banyak customer.
Menentukan Social Media Tools and Metrics
Bagaimana mengukur Metrics?
Sebagai marketer atau pemilik bisnis, pastinya harus menguasai dan mengelola social media metrics sehari-hari. Metrics socmed listening memiliki fungsi memahami audiens dan mengembangkan strategi campaign produk dan layanan Anda. Dalam dunia digital marketing, metrics dapat diukur dari cara mempelajari produk, brand, kompetitor, dan tren yang sedang terjadi. Dengan kata lain, metrics dapat membantu meningkatkan customer experience sesuai dengan keinginan mereka.
Ada beberapa penjelasan secara mendetail mengenai types of social listening (metrics) di bawah ini:
Engagement: Like, Comment, Share, dan Clicks
Memahami engagement merupakan suatu hal yang paling penting dalam social media. Kenapa? Karena pada dasarnya engagement dapat mengukur seberapa besar dan seringnya audiens berinteraksi dengan akun Anda. Bagaimana customer dapat berpartisipasi dalam percakapan tentang brand? Apa yang mereka lakukan untuk menyebarkan kembali konten campaign Anda dan terlibat dengan pembahasan konten Anda?
Setiap platform media sosial akan memiliki engagement metrics yang berbeda. Misalnya Instagram yang dapat mengukur engagement rate dari jumlah total likes, komentar, save, dan repost. Kemudian ada Facebook diukur dari total likes, komentar, share dan repost. Sementara YouTube dari subscriber, likes, dan komentar.
Engagement rate yang tinggi menunjukkan respon audiens yang positif dengan bukti banyak followers real bukan fake. Mereka secara sukarela mengikuti Anda karena memiliki konten yang menarik dan secara sadar bahwa branding Anda cukup di mengerti.
Cara menghitung engagement adalah dengan rata-rata keterlibatan audiens di semua postingan (interaksi di postingan : jumlah total pengikut (atau view) X 100)
Metrics engagement untuk mengukur tingkat keterlibatan ini adalah metrics dasar terbaik untuk mengevaluasi konten Anda beresonansi dengan audiens. Oleh karena itu, sebelum melakukan campaign sebaiknya pikirkan tujuan Anda di social media. Pastikan Anda membuat konten dari metrics yang mencerminkan keunggulan brand Anda saat ini.
Brand Awareness: Impression & Reach
Selanjutnya ada impression (impresi) dan reach (jangkauan) dari salah satu metrics penting untuk mengukur tingkat brand awareness serta persepsi brand di social media. Impression dapat diketahui melalui postingan Anda yang muncul di timeline seseorang. Sedangkan reach merupakan social media metrics yang mengukur penyebaran percakapan di social media. Adanya reach dapat membantu memahami kontes konten Anda diterima dan disebarluaskan oleh audiens.
Return of Investment (ROI) – Referrals & Conversion
Referrals dan conversion adalah click-through rate (CTR) dalam iklan dan postingan di social media. Memiliki CTR yang tinggi menunjukkan bahwa iklan tersebut efektif diterima audiens. Namun, harus Anda pahami bahwa CTR akan berbeda secara industri, jaringan dan tipe konten. Sebaiknya, teliti dulu tolak ukur industri sebelumnya, lalu memantau iklan Anda dan menyesuaikannya.
Referrals dan conversion ini biasanya digunakan oleh perusahaan bisnis yang memiliki website atau platform e-commerce dengan tujuan melacak penjualan dan marketing.
Kedua metrics ini dapat dilacak dengan menggunakan strategi publishing yang menggabungkan UTM tracking dan program analisis traffic seperti Google Analytics. Atau bisa Anda gunakan platform e-commerce, Shopify yang telah terintegrasi.
Customer Care – Rate & Time
Metrics ini dapat melacak seberapa responsif tim marketer menanggapi pesan penting atau sebaliknya di seluruh aktivitas social media. Metrics ini digunakan untuk melihat tingkat kepuasan pelanggan atau audiens dalam menggunakan produk Anda. Untuk mengukur tingkat kepuasan, Anda dapat menggunakan skala linier dengan tolak ukur numerik mulai dari 1 hingga 10.
Singkatnya, semua metrics ini penting dalam mengukur seberapa hype campaign marketing Anda. Apakah berhasil atau gagal? Tetapi, dengan social listening metrics yang bisa Anda kombinasi akan memberi pandangan yang berbeda secara menyeluruh terhadap tingkat kesuksesan social media Anda. Untuk itu perlu juga mengetahui social media tools yang Anda gunakan!
Mana Social Media Tools terbaik?
Social media tools atau social media monitoring adalah hal yang sama penting dalam membantu memelihara informasi di media sosial bisnismu. Kunci keberhasilan social media monitoring adalah tahapan menganalisis beberapa pesan atau unggahan mengenai brand, individu atau produk, bahkan hastag khusus yang dibuat untuk promosi di social media. Dengan tidak terbatas, proses social media monitoring bisa memantau pesan yang berada di forum, blog, situs berita, e-commerce, dan masih banyak lagi dalam lingkup dunia maya.
Ada 4 types of social listening dalam mengelola social media tools paling efektif, yaitu:
Hootsuite
Hootsuite biasanya digunakan untuk memantau rutinitas perkembangan social media seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, Google+, Foursquare, dan WordPress. Fitur Hootsuite adalah laporan mingguan yang dibuat khusus untuk Anda dengan mudah mendelegasikan tugas menggunakan tools ini.
Sprout Social
Social media tools satu ini paling digemari karena fitur analitiknya. Analisis yang dibuat oleh Social Sprout merupakan data penting untuk meningkatkan engagement di social media. Seluruh kebutuhan social media monitoring dapat diakses melalui dashboard dengan akses pengguna lebih dari satu orang (teamwork).
Keyhole
Keyhole adalah social media tools yang biasanya digunakan untuk memantau perkembangkan Twitter dan Instagram. Dengan Keyhole, Anda dengan mudah mendapatkan data dengan berbagai keywords, hashtag, URL, dan username. Data yang dibuat Keyhole pun dapat digunakan untuk mengoptimasi digital marketing campaign di social media berdasarkan data total post, total reach, engagement rate, dan impression dari hastag.
Digimind Social
Digimind Social adalah tools dengan Artificial Intelligence (AI) yang bisa digunakan untuk social media listening dan monitoring. Dengan Digimind Social, Anda bisa tau pembahasan di social media tentang brand-mu, membagi informasi ke beberapa kategori, dan memberikan mention setiap rating sentimen. Tools social media monitoring ini juga digunakan untuk mengukur performa konten yang Anda buat dan publikasi.
Demikian pemahaman tentang social media tools and metrics yang berguna untuk socmed listening yang Anda gunakan ketika melakukan campaign bisnis. Anda juga dapat mengeksplor sendiri terkait informasi tools & metrics di atas atau dapat menggunakan layanan dari tim socmed listening Ideoworks yang akan membantu memonitoring dan menganalisis branding campaign Anda sampai berhasil.
References: