Setiap tahun, perkembangan dunia digital pasti akan selalu terjadi. Pada tahun 2023 sendiri, diperkirakan akan ada beberapa terobosan, terutama yang memengaruhi dunia digital marketing. Beberapa terobosan yang dimaksud di antaranya adalah semakin cerdasnya artificial intelligence serta perkembangan teknologi augmented reality oleh perusahaan Meta. Pada akhirnya, setiap bisnis pun dipaksa mengikuti perkembangan dunia digital tersebut untuk bisa meraih target pasar mereka secara optimal.
Salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh bisnis-bisnis tersebut adalah dalam bentuk digital marketing strategy. Dengan mengadaptasi hal tersebut sesuai dengan perkembangan zaman, maka sebuah bisnis bisa berkembang dan memenangkan persaingan. Memangnya, apa itu digital marketing strategy dan bagaimana strategi yang tepat untuk tahun 2023 ini?
Apa Itu Digital Marketing Strategy?
Digital marketing strategy adalah sebuah strategi untuk mengoptimasi proses marketing dengan menggunakan media digital, misalnya saja marketing SEO SEM atau social media marketing.
Pemilihan strategi digital marketing yang tepat memang bisa mendukung perkembangan sebuah bisnis. Sebaliknya, pemilihan strategi yang salah bukan hanya tidak menghasilkan apa-apa, tapi juga berpotensi untuk merugikan bisnis tersebut. Jadi, setiap bisnis harus memikirkan matang-matang strategi marketing mereka.
6 Digital Marketing Strategy yang Bisa Anda Lakukan pada 2023
Pada tahun 2023 ini, ada banyak strategi marketing yang bisa anda pilih. Agar Anda tidak salah memilih strategi digital marketing, berikut kami telah merangkum beberapa strategi yang bisa dipraktikkan pada bisnis Anda.
1. Tetap menjaga kualitas customer experience
Diperkirakan, algoritma mesin pencarian akan terus berkembang untuk memberikan customer experience terbaik. Artinya, bisnis Anda harus mulai memikirkan untuk membuat konten yang tidak hanya sesuai dengan pedoman SEO digital saat ini, tapi juga berguna untuk audiens yang membacanya. Hal ini tidak terbatas pada mesin pencarian, tapi juga pada algoritma media sosial.
Pengutamaan customer experience ini sudah mulai diterapkan oleh mesin pencarian Google dan akan terus dikembangkan. Dengan memiliki segudang konten yang mengutamakan kebutuhan audiens, maka Anda tidak perlu khawatir dengan diterapkannya algoritma pencarian tersebut.
2. Real-time messaging akan dibutuhkan
Real-time messaging adalah interaksi berkirim pesan antara customer dengan customer service, baik berupa chatbot, manusia, ataupun gabungan keduanya. Teknologi ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan platform seperti WhatsApp, atau menggunakan fitur yang ada pada website resmi suatu bisnis.
Dalam praktiknya, customer akan diarahkan untuk berkomunikasi dengan chatbot terlebih dahulu. Jika chatbot tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka akan diarahkan kepada pihak customer service.
Penggunaan real-time messaging untuk membantu proses customer service adalah pilihan yang tepat bagi bisnis. Dengan begitu, customer tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawaban mengenai masalahnya, dan pihak bisnis bisa dengan lebih mudah mengumpulkan feedback dari customer untuk dianalisis.
3. Mulailah merambah ke metaverse
Metaverse adalah sebuah dunia digital yang dibuat seimersif mungkin dengan bantuan teknologi virtual reality maupun augmented reality. Untuk saat ini, teknologi metaverse memang belum dapat merambah segala lapisan masyarakat.
Jadi, setiap bisnis perlu memikirkan target pasarnya terlebih dahulu sebelum menginvestasikan modalnya untuk strategi marketing satu ini. Jika digunakan dengan benar, penggunaan metaverse sebagai bentuk strategi marketing akan memberikan user experience yang sangat membekas pada tiap customer.
4. Manfaatkan bantuan Artificial Intelligence
Saat ini, semakin banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi artificial intelligence, termasuk untuk membantu perumusan digital marketing strategy. Dengan bantuan AI, Anda bisa dengan mudah mencari tahu berbagai macam hal, mulai dari tipe konten seperti apa yang disukai customer hingga menganalisis apa yang kurang dari konten yang sudah dirilis sebelumnya.
5. Jalin kolaborasi dengan influencer
Menjalin kolaborasi dengan influencer mungkin sudah menjadi hal yang lumrah, terutama sejak berkembangnya platform media sosial seperti Instagram dan YouTube. Namun, ada sedikit perubahan tren.
Saat ini, brand lebih sering memanfaatkan beberapa micro-influencer serta nano-influencer dibandingkan dengan satu influencer yang punya jumlah followers banyak. Tren ini dimulai saat platform seperti TikTok membuat influencer dengan jumlah followers berapa pun bisa mendapatkan penonton dalam jumlah besar.
6. Gunakan jasa outsourcing
Daripada menggunakan staf in-house, banyak bisnis mulai beralih pada jasa outsourcing untuk solusi yang lebih terjangkau. Pelaku bisnis menggunakan jasa tersebut untuk beberapa bidang, salah satunya pada bidang marketing. Dengan begitu, bisnis bisa mendapatkan jasa dari tim yang profesional dengan lebih hemat.
Bingung mana strategi yang bisa diterapkan pada bisnis Anda? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing Anda bersama IDEOWORKS! IDEOWORKS adalah sebuah digital marketing agency berpengalaman yang siap memberikan pelayanan terbaik, mulai dari tahap perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi performa digital marketing strategy. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan yang kami tawarkan, klik di sini!