Marketing funnel adalah strategi untuk menuntun potential consumer melewati tahap demi tahap, dari pertama kali menemukan brand hingga akhirnya melakukan pembelian, dan bila strategi berjalan efektif, konsumen bisa menjadi pelanggan loyal. Lalu, mengapa dinamakan funnel?
Hal ini dikarenakan banyak consumer yang hanya sampai awal proses saja, dan sangat sedikit yang melalui prosesnya sampai akhir di mana mereka melakukan pembelian. Artinya, hanya sedikit konsumen yang akhirnya membeli produk atau layanan Anda. Sekarang, mari pahami tahap-tahap marketing funnel mulai dari atas (awareness) hingga ke bawah (purchase).
Tahap-Tahap Marketing Funnel
Berikut tahap-tahap marketing funnel:
-
Awareness
Tahap di mana orang pertama kali mengenal brand dan produk Anda, baik melalui iklan, social media, blog, maupun saluran lainnya.
-
Interest
Pada tahap ini, orang yang sudah mengenal brand Anda mulai menunjukkan ketertarikan, seperti mengikuti social media atau mengunjungi website untuk mencari tahu lebih banyak.
-
Consideration
Potential consumer lantas mulai mempertimbangkan brand Anda sebagai pilihan, membandingkan dengan kompetitor, membaca ulasan, dan mengecek harga sebelum memutuskan.
-
Intent
Selanjutnya, consumer menunjukkan niat membeli, seperti menambahkan produk ke keranjang, bertanya lebih lanjut, atau mendaftar untuk uji coba gratis.
-
Evaluation
Lalu, consumer melakukan pengecekan terakhir sebelum membeli, seperti meninjau kebijakan retur, testimoni, serta jaminan atau garansi produk.
-
Purchase
Consumer akhirnya melakukan pembelian dan diharapkan akan kembali membeli atau merekomendasikan brand Anda ke orang lain.
Maka, tujuan marketing funnel adalah mengarahkan consumer untuk melalui proses dari atas hingga ke bawah di mana mereka membeli produk dan layanan Anda. Lantas, jika terjadi resesi di mana kondisi ekonomi mengalami penurunan, apa pengaruhnya terhadap marketing funnel?
Pengaruh Resesi Ekonomi Terhadap Marketing Funnel
Resesi ekonomi biasanya diikuti oleh perubahan marketing funnel seperti berikut ini:
-
Awareness Stage
Orang-orang mendengar berita yang membuat mereka khawatir dan takut. Maka dari itu, bujet iklan dan visibilitas brand menurun karena penjualan mulai berkurang. Konsumen pun skeptis dengan brand yang tidak dikenal.
-
Interest Stage
Pembeli ragu untuk terlibat dalam engagement atau memberi informasi kontak. Mereka kemungkinan akan melakukan window-shopping terlebih dahulu.
-
Consideration Stage
Calon pembeli semakin lama dalam mengambil keputusan. Mereka akan semakin sering membandingkan dan semakin sulit percaya.
-
Intent + Evaluation Stages
Keranjang belanjaan semakin diabaikan, muncul keraguan dan ghosting dari calon pembeli. Di samping itu, pertimbangan bujet mempengaruhi keputusan akhir untuk membeli.
-
Purchase Stage
Pembelian menurun secara keseluruhan, karena masyarakat mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
Meskipun daya beli konsumen menurun saat resesi, Anda tetap dapat menerapkan strategi yang tepat untuk marketing funnel. Berikut langkahnya:
Strategi Marketing Funnel Aman dari Resesi
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
-
Tinjau Kembali Kebutuhan dan Perilaku Konsumen
Saat terjadi resesi, prioritas consumer berubah. Maka, bisnis harus beradaptasi agar tetap relevan dengan perubahan. Analisa pain points yang muncul dan prioritas baru, seperti kesadaran akan bujet dan ketidaksukaan terhadap risiko. Buat survei untuk mengetahui perilaku konsumen, perbarui juga buyer persona sesuai dengan kebutuhan sekarang.
-
Ubah Penjelasan Tentang Value Brand
Anda perlu mengkomunikasikan secara jelas, tentang alasan produk Anda harus dimiliki saat ini. Kemudian, fokus pada pengurangan biaya, efisiensi, keamanan dan value jangka panjang. Sampaikan juga pesan yang mengungkapkan bahwa Anda memahami kondisi resesi yang terjadi. Lalu, berikan penawaran yang lebih sederhana dan manfaatnya bisa langsung mudah dipahami.
-
Optimalkan Pelanggan yang Sudah Ada
Di masa-masa sulit, retention lebih mudah daripada acquisition. Untuk pelanggan setia, buat program loyalty atau penawaran spesial. Selain itu, Anda bisa mencoba upsell atau cross-sell untuk memberikan value lebih kepada pelanggan. Kemudian, sediakan customer support yang lebih baik dan juga buatlah engagement pasca-pembelian.
-
Jadikan Funnel Lebih Efektif dan Efisien
Funnel yang rapi dan efektif sangat penting untuk penggunaan bujet yang sedang ketat. Identifikasi dan hilangkan channel yang tidak memberikan hasil. Lalu, optimalkan platform dan strategi yang menghasilkan ROI tinggi, seperti email dan SEO. Kemudian, mudahkan proses pembelian agar lebih cepat dan menghilangkan keraguan pembeli.
-
Buat Konten dengan Bujet Efisien Namun Berpengaruh Besar
Content marketing akan membangun kepercayaan dan mendatangkan trafik organik dengan biaya efisien. Maka, fokus pada content, tutorial, studi kasus dan FAQ (Frequently Asked Question). Lalu, soroti juga kisah sukses pelanggan yang memberikan pesan dengan “ketahanan dan kekuatan”. Kemudian, repurpose content yang sudah ada untuk berbagai platform.
-
Manfaatkan Automation untuk Do More With Less
Automation meningkatkan efisiensi dan mengurangi proses kerja manual. Gunakan juga tools untuk campaign email, mendatangkan lead dan membuat segmen. Di samping itu, terus lakukan follow up kepada konsumen. Automation juga mendukung Anda untuk melacak dan mendatangkan leads secara lebih efektif, untuk mendapatkan konversi lebih cepat.
-
Lakukan Uji Coba dan Ganti Strategi Secara Berulang
Dalam masa-masa penuh ketidakpastian, penting untuk selalu bergerak cepat. Selalu gunakan tes A/B untuk landing page, CTA (call to action), email dan iklan, untuk menentukan strategi paling tepat. Bersiap juga untuk re-alokasi bujet berdasarkan performa real-time.
-
Memperkuat Kerja Sama dengan Partner Bisnis
Kolaborasi dapat menambah jangkauan audiens dan menghemat biaya marketing. Anda pun dapat bekerja sama dengan brand lain dan influencer. Selain itu, Anda dapat membuat webinar, memberikan giveaway, atau cross-promotions dengan partner bisnis Anda.
-
Berkomunikasi Secara Transparan dan Berkala
Jaga kepercayaan konsumen apalagi di masa perekonomian sedang sulit. Beritahukan secara jelas tentang harga, syarat dan ketentuan, dan setiap perubahan pada brand Anda. Lalu, bagikan update brand secara terbuka dan transparan. Tunjukkan empati di setiap pesan yang disampaikan kepada konsumen, karena orang-orang akan mengingat perasaan baik yang mereka dapati saat berkomunikasi dengan brand Anda.
Kesimpulan
Resesi tidak dapat dihindari, namun, Anda tetap dapat mempertahankan marketing funnel brand, agar tetap aman dan stabil. IDEOWORKS adalah creative agency yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang digital marketing. IDEOWORKS siap mendampingi Anda, untuk mencari solusi dan menerapkan strategi yang tepat untuk marketing funnel perusahaan Anda. Hubungi IDEOWORKS sekarang juga, untuk dapatkan ide strategi marketing funnel yang terbaik dan aman dari resesi.