Pada prinsipnya, digital advertising metrics dapat Anda gunakan dengan cara mengukur dan melacak kesuksesan sebuah upaya pemasaran produk melalui digital marketing. Umumnya, marketing metrics effective tersebut dilakukan dengan beberapa macam tools, salah satunya Google Analytics. Melalui analisis yang dilakukan, metrics yang diukur dengan angka nantinya menjadi petunjuk dan acuan apakah strategi advertising berhasil atau tidak.
Menurut laporan dari 2020 Global Ad Trens dari PubMatic, digital advertising diprediksi akan tumbuh sebesar 54% dengan nilai transaksi lebih dari $500 juta. Dari data tersebut bisa dilihat setiap tahunnya perkembangan digital advertising yang meningkat dari tahun sebelumnya. Kini saatnya digital advertising menjadi krusial. Buat Anda yang ingin beriklan secara tepat, harus mengetahui strategi digital advertising metrics dari digital advertising agency terbaik.
Apa Itu Digital Advertising Metrics?
Digital advertising metrics biasanya digunakan oleh seseorang atau tim marketing dalam menjangkau para konsumen atau pelanggan dengan target, luas dan cepat. Media yang digunakan biasanya Google, YouTube, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya.
Saking banyaknya digital advertising metrics yang digunakan, jadi kami bagi dalam beberapa kategori yang meliputi; Website Traffic Metrics, Engagement Metric, Conversion Metrics, dan Revenue Metrics. Yuk, kita bahas satu per satu dari empat kategori ini.
Website Traffic Metrics
Bagian dari digital advertising metric yang berfokus mengukur performa lalu lintas website sebagai pusat aktivitas bisnis online. Metrics yang digunakan, sbb:
1. Overall traffic
Overal traffic merupakan jumlah keseluruhan data traffic sebuah website, baik direct traffic, organic traffic, paid search, affiliate, dan lainnya. Untuk mengetahui metric ini, Anda bisa menggunakan tools digital advertising seperti Google Analytics, Ubersuggest, dan lainnya. Semakin tinggi traffic website Anda, jadi semakin besar peluang konversi penjualannya.
2. Channel metric
Kemudian lebih spesifik mengenal traffic yang masuk ke website Anda biasanya berasal dari beberapa sumber channel. Masing-masing channel bisa menyumbang banyak traffic atau tidak. Dengan memantau channel metric ini, Anda bisa mengetahui sumber dana potensial menggiring traffic serta channel yang membutuhkan maintenance.
Beberapa channel sumber traffic:
- Direct – Traffic yang mengarah ke website karena pengunjung mengetik URL website Anda.
- Paid Search – Total traffic dari iklan yang dipasang di halaman pencarian Google.
- Affiliates – Total traffic dari rekan afiliasi Anda menggunakan link
- Other – Total traffic dari sumber lain di luar sistem Google, seperti email, media sosial.
- Display – Total traffic yang berasal dari display ads
Dari keseluruhan channel metrics di atas, untuk menjaga stabilitas branding bisnis, upayakan brand awareness tersebut melalui strategi content dengan optimasi SEO. Sebaliknya, kalau sudah membangun upaya tersebut tetapi belum dapat hasil terbaik dari traffic, berarti strategi paid search Anda butuh perbaikan.
3. New vs Returning Visitor
Setelah channel traffic, berikutnya pengunjung website dapat dibagi menjadi dua, yakni pengunjung baru (new) dan pengunjung yang pernah datang (returning). Keduanya dibedakan berdasarkan historis kunjungan website. Data pengunjung ini dapat memberi gambaran tentang seberapa efektid upaya digital advertising menambah jumlh visitor baru dan kembali ke website.
4. Exit Rate
Metric satu ini menunjukkan beberapa kali visitor mengunjungi satu halaman ke halaman lain di website Anda. Misalkan, visitor masuk ke website dari landing page, lalu ke halaman produk, dan visitor meng-klik download atau melakukan pembelian produk hingga meninggalkan halaman website tersebut.
Dari data exit rate ini, Anda bisa mengevaluasi halaman yang paling sering ditinggalkan visitor. Misalnya, mengaudit dari segi kecepatan, tampilan, hingga memperbaharui konten di halaman blog agar menarik.
Engagement Metrics
Setelah memahami website traffic metrics, selanjutnya Anda dapat mengukur interaksi audiens dengan digital marketing yang dijalankan melalui engagement metric. Beberapa metrics terkait engagement, yakni:
1. Bounce Rate
Engagement metrics satu ini merupakan presentasi visitor yang meninggalkan halaman website tanpa melakukan apapun. Baik mengisi form, mengklik CTA, berlangganan newsletter, hingga page pembelian. Bila website Anda memiliki bounce rate tinggi, bisa dipastikan kecil upaya menggiring konsumen membeli produk.
Namun, untuk mengupayakan bounce rate rendah Anda membutuhkan creative content/product agar pengunjung dapat menikmati tiap halaman tersebut.
2. Average Time on Page
Metric ini menunjukkan lamanya visitor berada di sebuah halaman website. Average Time on Page berkaitan dengan engagement. Ketika Anda membuat sebuah konten dan audiens membaca konten tersebut sampai selesai, menunjukkan sebuah engagement yang tinggi. Nah, engagement metric bisa dihitung dari rata-rata waktu kunjungan per halaman dari setiap pengunjung atau average time on page.
3. Pageviews
Pageviews atau pageviews per session adalah jumlah rata-rata halaman yang dilihat visitor dalam satu sesi kunjungan. Metric ini dihitung ketika pengunjung ke halaman situs Anda dan tidak langsung keluar, melainkan masuk ke halaman lain di website. Semakin banyak halaman yang dikunjungi dalam sekali akses, semakin tinggi angka pageviews per session. Bila angka metric ini tinggi, artinya konten Anda cukup tepat sehingga membuat pengunjung tertarik dan membutuhkannya.
4. Impression
Selanjutnya ada impression metric untuk mengukur total pengunjung melihat konten Anda (viewers). Dalam digital marketing, metric ini ditemukan melalui semua channel marketing, seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Google AdSense, dan website.
5. Engagement Rate
Metric ini mengukur seberapa aktif visitor dengan konten yang Anda buat. Engagement rate diterapkan untuk berbagai platform digital marketing media sosial. Engagement rate mengukur interaksi yang dilakukan pengunjung terhadap produk Anda dan diukur metric berupa likes, comment, dan share.
Conversion Metrics
Lanjut ke conversion metric dengan cara mengukur banyaknya tindakan target pengunjung sesuai strategi bisnis Anda. Dalam hal ini membeli produk, mendaftarkan keanggotaan, dan lain sebagainya.
1. Click Through Rate (CTR)
Metric pertama dalam digital advertising metric conversion adalah CTR dengan rasio klik terhadap impression. CTR dapat mengukur seberapa efektif digital marketing Anda dapat respon dari pengunjung. Misalnya, Anda memiliki brand untuk dipromosikan melalui newsletter dengan jumlah user 100 orang/email, tetapi yang mengklik link tersebut hanya 20 orang, maka CTR-nya adalah 20%
2. Cost per Click (CPC)
Istilah CPC dalam digital advertising metric dapat menghitung biaya yang harus Anda bayar untuk setiap klik di iklan website.
3. Cost per Lead (CPL)
Berdasarkan hitungan click, CPL menghitung biaya per leads atau user potensial saja. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan budget untuk mendapatkan leads atau user potensial baru.
4. Conversion Rate
Dalam conversion metric ini mengukur efektivitas landing page Anda dalam membuat pengunjung mengklik tombol CTA, melakukan pembelian, mendownload ebook, dan lainnya.
Revenue Metrics
Revenue metrics biasanya digunakan untuk menganalisa keberhasilan penjualan produk Anda. Setidaknya terdapat tiga metrics penting yang harus Anda ketahui:
1. Customer Acquisition Cost (CAC)
Metric ini dapat mengukur budget/cost untuk mendapatkan seorang pengunjung website. Untuk mengetahui CAC, Anda dapat menghitung total biaya marketing dan sales, dibagi dengan total konsumen baru.
2. Return on Ad Spend (ROAS)
Metric satu ini mengukur keuntungan (profit) setelah memasang iklan untuk menjual produk. Dengan metric ini, Anda dapat menganalisis dan mengevaluasi efektivitas iklan Anda dari berbagai channel.
3. Return on Investment (ROI)
Digital advertising metrics yang terakhir tentu paling besar efektivitas dalam menghitung laba atas investasi dari digital marketing yang Anda jalankan. Semakin tinggi ROI, maka semakin besar keuntungan yang Anda hasilkan. Untuk menghitung keuntungan ROI, Anda bisa membagi laba bersih dengan total biaya, dan dikalikan 100.
Dari beberapa digital advertising metrics di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa penggunaan digital marketing menyumbang 50% dari total pemasukan Anda. Dengan beragam metrics tersebut, Anda bisa melakukan analisis serta menerapkan strategi marketing efektif.
Bersama IDEOWORKS.ID sebagai advertising agency metrics, menjamin digital marketing yang Anda butuhkan. IDEOWORKS.ID dapat menguasai dan menentukan metrics-metrics di setiap titik consumer-journey, serta mengkomunikasikan di setiap tahapan kegiatan digital marketing pada periode waktu tertentu