Melewati 1 dekade, kita dapat melihat betapa besar dan pesatnya perkembangan teknologi, terlebih media sosial di masyarakat. Ditambah dengan munculnya pandemi COVID-19 yang mengubah total kegiatan harian setiap orang dari mayoritas aktivitas fisik menjadi aktivitas digital, tentunya mendatangkan peluang-peluang dan profesi baru, yaitu influencer.
Influencer marketing berkembang menjadi taktik marketing test-and-see. Banyak brand mengalokasikan sebagian besar anggaran marketing mereka untuk berkolaborasi dengan makro dan mikro influencer. Tak jarang brand-brand besar dan terkenal menggelontorkan puluhan bahkan mungkin ratusan juta rupiah hanya untuk influencer marketing saja. Tapi belum tentu semua brand memiliki uang sebanyak itu untuk influencer marketing.
Nah, Anda dapat memanfaatkan anggaran yang lebih kecil dengan strategi yang tepat, dan juga dengan menggunakan jasa influencer digital agency. Saat Anda ingin memaksimalkan hasil dari influencer marketing, Anda harus beranjak dari nol: menentukan jenis influencer apa yang ingin Anda ajak berkolaborasi.
Macro vs Micro Influencer
Sebelum Anda memulai perjalanan menggunakan influencer marketing, ketahui dulu apa perbedaan dari macro influencer dan micro influencer.
-
Macro influencer
Pada umumnya adalah influencer yang memiliki jumlah following di atas 100.000 dan setidaknya engagement rate sebesar 3%. Biasanya, macro influencer seperti ini memiliki titel lain, misalnya selebriti, TV personality, atlet, atau opinion leader di suatu komunitas. Mereka dapat memanfaatkan status ‘terkenal’ mereka untuk membangun komunitas dan social media following mereka dalam waktu yang singkat dibandingkan seorang micro influencer. Karena basis penggemar mereka yang besar, macro influencer dapat membangun following mereka dengan cepat, sehingga bukan aneh melihat angka following mereka yang besar. Macro influencer cenderung memiliki pertumbuhan following dan kolaborasi yang konsisten. Namun, Anda dapat mengharapkan tingkat engagement number yang lebih rendah dibandingkan dengan micro influencer kecuali mereka memiliki titel lain yang membantu follower merasa mereka memiliki hubungan yang tulus dan dekat dengan macro influencer.
-
Micro influencer
Adalah kebalikannya. Micro influencer cenderung memiliki engagement rate lebih tinggi, dengan rata-rata engagement rate 7% – 20%. Hanya karena seseorang memiliki following lebih banyak tidak menjamin hasil yang lebih besar untuk brand Anda. Faktanya, micro influencer adalah pilihan terbaik dalam hal return-of-investment (ROI). Micro influencer adalah pilihan hemat biaya untuk mendapatkan lebih banyak social media engagement.
Ini karena micro influencer adalah perpaduan sempurna antara influencer dan seorang sahabat. Follower dari micro influencer merasakan hubungan yang lebih dalam karena engagement rate mereka yang lebih tinggi dan konsisten dengan komunitas mereka.[nextpage title=” “]
Perbandingan Macro Influencer dan Micro Influencer
Keputusan menggunakan macro influencer dan micro influencer tentunya berada di tangan Anda. Nah, Anda dapat menggunakan jasa influencer digital agency untuk membantu Anda menentukannya. Ada beberapa hal yang dapat dibandingkan dalam menggunakan macro influencer dan micro influencer.
-
Reach
Perbedaan pertama adalah reach. Macro influencer secara angka tentu akan menimbulkan lebih besar angka reach dibandingkan dengan micro influencer karena jumlah follower mereka yang berbeda. Macro influencer dapat membuat brand Anda dikenal secara lebih luas dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan micro influencer.
-
Sales
Sales memang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam influencer marketing, namun menggunakan macro influencer yang juga memiliki titel lain dapat membantu meningkatkan potensi sales yang lebih baik dibandingkan dengan micro influencer. Namun, bukan berarti ini adalah sebuah jaminan, karena bisa saja micro influencer justru menghasilkan lebih banyak sales karena kedekatannya dengan follower mereka.
-
Cost
Menggunakan macro influencer pastinya akan menghabiskan lebih banyak biaya dibandingkan dengan micro influencer. Barter produk dan kolaborasi-kolaborasi kecil dapat mengurangi biaya secara signifikan. Bekerja dengan micro influencer juga memungkinkan Anda memaksimalkan anggaran influencer marketing Anda.
-
Engagement
Salah satu hal terpenting dalam menggunakan influencer marketing adalah engagement rate. Macro influencer mungkin memiliki lebih banyak follower, namun bukan tidak mungkin banyak fake follower yang ada di dalam angka tersebut, sehingga tidak menjadikan following number tersebut autentik. Itu berpengaruh pada engagement rate yang juga bisa jadi tidak autentik. Berbeda dengan micro influencer yang berusaha untuk menambah jumlah following mereka, sehingga engagement rate yang didapat lebih berarti dan autentik.
Menggunakan influencer marketing memang memiliki trik tersendiri. Karena itu, Anda dapat menggunakan jasa influencer digital agency seperti IDEOWORKS.id untuk membantu Anda dalam menjalankan influencer marketing ini. IDEOWORKS.id sebagai sebuah influencer digital agency memiliki tim ahli yang dapat mengakomodasi kebutuhan influencer digital agency Anda. IDEOWORKS.id juga dapat membantu Anda menemukan influencer mana yang tepat untuk tipe bisnis dan industri Anda. Jadi tak perlu khawatir, segera hubungi IDEOWORKS.id untuk memulai influencer marketing Anda.