Menggunakan emoji dapat membuat perbedaan besar pada upaya pemasaran digital Anda. Emoji bisa membawa strategi digital creative Anda ke level berikutnya. Mengapa demikian? Berikut alasan dari digital creative Indonesia.
The Psychology of Emojis
Tanpa sadar dalam kehidupan sehari-hari, Anda kerap kali meniru ekspresi dan emosi dari lawan bicara saat berbincang langsung. Penyampaian emosi ini secara tidak langsung membangung hubungan yang mempu mengekspresikan emptai. Sayangnya, saat berkomunikasi secara online, Anda kerap kali melewatkan elemen emosi dan empati, atau ungkapan emosi tersebut baru muncul saat menemukan emoji yang sesuai.
Dikutip dari revive.digital, pada tahun 2014, tim ilmuwan memaparkan sebuah hasil penelitian bahwa melihat wajah tersenyum secara online, area yang sama dari otak Anda dirangsang dengan cara yang persis sama seperti saat Anda melihat wajah tersenyum secara langsung. Menariknya adalah, ini merupakan hal yang dikembangkan oleh otak Anda dengan meningkatnya penggunaan emoji. Dengan kata lain, budaya Internet telah menciptakan pola kognitif baru dalam diri manusia.
Mereka Juga Mengubah Pola Pengucapan
Otak manusia kini memproses emoji sebagai informasi nonverbal yang berarti Anda membacanya sebagai informasi emosional, bukan kata-kata. Faktanya, Instagram sebenarnya memiliki bukti bahwa emoji mampu mengubah kosakata Anda.
Tahun 2015 lalu, raksasa media sosial ini menemukan bahwa penggunaan emoji terus meningkat, sementara penggunaan bahasa gaul populer seperti LOL, LMAO dan ROFL justru menurun.
Mengapa Anda Harus Menggunakan Emoji dalam Pemasaran Digital?
Jika Anda terlibat dengan bisnis di media sosial, Anda akan memperhatikan bahwa lebih banyak dari mereka sekarang menggunakan emoji dalam pesan mereka dan ini bagus!
Pada tahun 2018, Wordstream melakukan penelitian yang menemukan bahwa menggunakan emoji di Tweet meningkatkan engagement sebesar 25% dan dapat meningkatkan 33% share post di Facebook.
Di luar statistik ini, menggunakan emoji dalam pemasaran digital dapat membantu brand menjadi lebih terhubung dengan pelanggan mereka.
Mereka Menambahkan Konteks Emosional Pada Sebuah Pesan
Menggunakan emoji dalam konten marketing dapat memberikan konteks emosional ekstra pada sebuah pesan. Dengan cara yang sama seperti tanda seru dapat mengubah nada pesan, menggunakan emoji dapat menyampaikan emosi yang tidak dapat dilakukan teks sendiri.
Contoh yang bagus adalah di Twitter di mana brand dibatasi hanya dengan 280 karakter. Menggunakan emoji dapat menambahkan elemen emosi saat kata-kata tambahan tidak dapat digunakan.
Mereka Hebat Untuk Meningkatkan Engagement
Mengapa menurut Anda teman dan keluarga menggunakan emoji untuk berkomunikasi? Mereka lucu dan menarik! Hal ini berlaku juga untuk sebuah brand,
Emoji membuat orang ingin lebih terlibat karena mereka lebih menonjol daripada teks dan memiliki penampilan yang menarik. Plus, banyak jaringan media sosial saat ini mendukung pencarian emoji dalam aplikasi, artinya emoji akan lebih mudah diakses dibandingkan gambar. Hal ini memungkinkan brand dan user untuk memasuki percakapan bertema yang diinginkan sesuai dengan hastag di Instagram atau Twitter.
Emoji Akan Menambah Brand Personality
Ketika user mempercayai sebuah brand tertentu, mereka pasti akan merekomendasikan kepada teman, keluarga, sehingga menjadi pelanggan jangka panjang. Menambah emoji dalam konten atau pesan tertentu dapat meningkatkan brand personality Anda,
Namun, jika Anda berpikir untuk menggunakan emoji dalam pesan pemasaran Anda, Anda perlu mengidentifikasi siapa yang Anda targetkan. Meskipun emoji termasuk cara kreatif, tapi tetap harus dilakukan dengan cara yang benar.
Tips Menggunakan Emoji dalam Digital Marketing
Demografi memainkan peran besar dalam bagaimana dan kapan harus menggunakan emoji dalam campaign digital Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan penelitian menyeluruh dan mengenal audiens target Anda. Ini satu-satunya cara untuk memastikan bahwa emoji yang ingin Anda gunakan sesuai dengan apa yang ingin mereka lihat dan libatkan.
Pemilihan media sosial juga berpengaruh terhadap jenis emoji yang ingin Anda gunakan dalam sebuah pesan. Selain itu, perangkat seluler juga ikut berperan, karena beda smartphone, beda pula gaya emoji yang ditampilkan. Artinya, emoji dapat memiliki konotasinya sendiri jika dilihat di perangkat yang berbeda.
Emoji untuk Pemasaran Media Sosial
Emoji dan media sosial berjalan seiring. Jutaan orang menggunakan emoji untuk menghidupkan postingan media sosial mereka dan berinteraksi dengan pengikut mereka setiap hari.
Ini bisa dilakukan dengan sederhana, minta follower untuk setuju atau tidak setuju terhadap salah satu konten Anda. Misalnya, meminta mereka untuk menanggapi dengan 👍 atau 👎. Anda juga bisa mengajukan pertanyaan seperti “Olahraga apa yang ingin Anda tonton? 🏀🎾🥊⚽🏏🎱🥌 ”, lalu tunggu tanggapan kreatif dari para follower.
Emoji Untuk Email Marketing
Tidak berarti emoji hanya cocok untuk media sosial, tetapi emoji juga dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dalam hal pemasaran email. Saat menggunakan emoji dalam konten email, gunakan untuk menyoroti poin tertentu; bukan untuk menggantikan salinan.
Emoji untuk Iklan Berbayar
Iklan berbayar berhubungan dengan publik, sangat bertarget dan jauh lebih mahal dibandingkan dengan media sosial dan pemasaran email. Karena inilah mengapa begitu banyak brand enggan memasukkan emoji ke dalam strategi periklanan berbayar mereka.
Namun di dunia modern saat ini, konsumen merespons pesan yang dipersonalisasi dan emosional dengan lebih baik. Jadi sebagai pemilik bisnis, Anda harus bisa memanfaatkan emoji sebagai salah satu aset untuk menyampaikan tujuan iklan brand Anda, Ada banyak sumber yang bisa Anda gunakan untuk menghasilkan pesan marketing dengan emoji. Namun bagi Anda yang merasa masih awam dengan teknik digital marketing dengan emoji, bisa mempercayakan campaign brand Anda pada digital agency Indonesia IDEOWORKS.ID.