Bagi para pelaku bisnis, istilah brand audit tentu sudah tidak terdengar asing. Namun, bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, mungkin masih belum familier dengan istilah tersebut. Untuk lebih memahami tentang brand audit dan cara melakukannya, Anda bisa simak penjelasan berikut.
Apa itu brand audit?
Brand audit adalah suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk mengevaluasi posisi brand Anda jika dibandingkan dengan brand kompetitor. Pemeriksaan ini juga mengukur keunggulan serta kelemahan brand Anda, untuk kemudian dijadikan dasar dalam memperkuat posisi brand di masa mendatang agar tidak kalah dengan pesaing.
Brand audit idealnya harus mencakup tiga hal, yaitu internal (brand value serta visi misi), eksternal (logo, materi pemasaran, visibilitas online), serta pengalaman pelanggan (proses penjualan dan dukungan pelanggan). Dengan begitu, pemeriksaan bisa memberikan output yang benar-benar dibutuhkan demi kemajuan brand.
4 Metodologi brand audit
Untuk melakukan brand audit dengan hasil yang memuaskan, Anda bisa mengikuti metodologi berikut ini. Berbagai metodologi ini biasanya diterapkan oleh penyedia jasa profesional brand audit.
1. Buat rencana penilaian
Sebelum memulai brand audit, buat rencana penilaian terlebih dahulu. Pastikan Anda benar-benar paham apa saja yang harus diukur nanti. Ini bisa mencakup rencana pemasaran, visi misi brand, USP atau unique selling proposition, serta brand positioning.
2. Analisis performa website
Apabila Anda memiliki website bisnis, maka brand audit pun bisa dimulai dari situ. Anda bisa mengecek web traffic, dari manakah traffic terbesar website Anda? Apakah website dapat menjangkau market yang Anda bidik? Bagaimana dengan tingkat konversinya?
3. Dengarkan pelanggan
Ini merupakan metodologi brand audit yang dapat diterapkan oleh bisnis apapun karena tiap bisnis pasti memiliki pelanggan. Anda bisa memanfaatkan kombinasi antara survei melalui email, survei media sosial, hingga interview langsung. Metodologi ini akan membantu Anda memahami aspek pengalaman pelanggan dengan lebih baik.
4. Lihat data penjualan bisnis
Jangan lupa untuk melihat data penjualan bisnis Anda. Dari data penjualan, Anda bisa mengetahui tingkat konversi dari berbagai saluran pemasaran, apakah brand sudah berhasil menjangkau target market atau belum, hingga melacak mana saluran pemasaran yang paling berhasil.
7 Langkah melakukan brand audit secara mandiri
Brand audit sebenarnya dapat dilakukan secara mandiri, terutama jika bisnis masih baru dirintis. Melakukan brand audit secara teratur akan membantu Anda untuk mengembangkan brand dan bertahan dalam persaingan pasar. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam brand audit mandiri:
1. Susun rencana pengukuran
Agar brand audit yang Anda lakukan tetap terarah, buatlah rencana pengukuran terlebih dahulu. Misalnya, jika Anda ingin membidik aspek internal branding terlebih dahulu, maka yang harus diperiksa adalah visi misi perusahaan serta value yang diusung brand. Begitu pula saat Anda ingin membidik aspek external branding, maka bisa mulai meninjau kembali materi pemasaran.
2. Lakukan riset kompetitor
Cari tahu tentang materi pemasaran dan periklanan kompetitor terbesar Anda, mulai dari website hingga visibilitas media sosial mereka. Dari situ, Anda bisa benar-benar memastikan posisi brand saat dibandingkan dengan kompetitor.
3. Tinjau kembali materi pemasaran eksternal
Periksa kembali logo brand serta materi pemasaran eksternal lainnya, seperti brosur, iklan, dan kemasan produk. Kemudian, bandingkan dengan visibilitas online dari brand Anda, apakah seluruh elemen tersebut sudah konsisten, baik dari segi desain, warna, dan pesan yang ingin disampaikan?
4. Analisis website bisnis Anda
Menganalisis website akan membuka beberapa informasi penting untuk brand Anda. Misalnya seperti informasi mengenai tingkat konversi, apakah sudah memenuhi target atau belum. Anda juga bisa mengecek jumlah traffic yang masuk dan menghubungkannya dengan konversi.
5. Survei feedback pelanggan
Libatkan pelanggan Anda dalam brand audit. Dengarkan feedback mereka terhadap brand Anda, cari tahu apa saja yang mereka sukai dan apakah ada yang harus ditingkatkan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan melalui survei online atau interview langsung.
6. Periksa data media sosial brand
Saat ini, kebanyakan brand sudah memiliki media sosial. Dari media sosial, Anda bisa mengetahui banyak hal, seperti visibilitas online—apakah brand Anda dikenal masyarakat atau justru tidak pernah terdengar sama sekali keberadaannya. Anda juga perlu meninjau kembali apakah konten media sosial sudah menjangkau target market yang dibidik.
7. Lakukan review
Dari seluruh informasi yang sudah Anda dapat, kumpulkan aspek-aspek yang membuat brand unggul dan disukai oleh konsumen. Selanjutnya, pelajari kembali aspek-aspek yang memerlukan penyesuaian atau bahkan perlu diganti. Kemudian, buat rencana tindakan untuk memperbarui brand agar tetap sejalan dengan misi dan visi bisnis Anda.
Untuk bisnis yang baru dirintis, melakukan brand audit secara mandiri mungkin tidak akan terlalu memberatkan. Namun, jika bisnis Anda sudah berjalan lama, melakukannya secara mandiri tentu akan membutuhkan resources yang lebih besar.
Supaya tidak perlu repot, Anda bisa menggunakan layanan jasa brand audit profesional dari IDEOWORKS. Sebagai integrated digital agency, IDEOWORKS menawarkan layanan digital marketing yang menyeluruh, termasuk brand audit oleh tim yang telah berpengalaman. Untuk detail informasinya, silakan hubungi kami di sini.