Preloader
Hands of businesspeople discussing marketing reports and presentation on tablet. Close-up of young Caucasian businessman and businesswoman sitting at table and working over documents. Teamwork concept

7 Cara Mengukur Performa Creative Campaign dengan Efektif

Key points

  • Rutin mengukur performa creative campaign akan memastikan ROI marketing Anda lebih maksimal.
  • Untuk mengetahui efektivitasnya, Anda bisa berfokus pada sejumlah metrik seperti brand recall, sentimen audiens, CLV, brand association, attention metrics, social sharing, media value, dan market share movement.
  • Selain memperhatikan angka mentah dari setiap metrik, pelajari juga perubahan tren sebelum dan sesudah Anda menjalankan campaign. Terutama, dari segi sales correlation.

Creative campaign berperan besar dalam membangun brand awareness dan meningkatkan engagement. Namun, tanpa evaluasi yang tepat, sulit mengetahui apakah strategi yang Anda jalankan bersama creative agency Jakarta sudah efektif atau belum. 

Di sisi lain, rutin mengukur performa campaign akan memastikan bahwa semua pengeluaran Anda untuk marketing akan menghasilkan dampak maksimal. Salah satu cara untuk melakukannya dengan efektif adalah dengan memperhatikan strategi monitoring yang digunakan. Berikut adalah tipsnya!

1. Perhatikan brand recall dan perubahan trennya

Brand recall menunjukkan sejauh mana audiens mengingat merek Anda setelah melihat campaign di berbagai media. Semakin tinggi brand recall, semakin besar kemungkinan kampanye Anda berhasil menciptakan kesan yang kuat.  

Apalagi, menurut data dari Nielsen Group, brand recall berpengaruh sebesar 38,7% bagi minat belanja pembeli. Angka ini lebih tinggi dibandingkan aspek lainnya seperti brand awareness dan relatability.

Oleh sebab itu, pastikan Anda memantau perubahan tren brand recall dari waktu ke waktu bersama creative agency Jakarta untuk mengidentifikasi elemen kreatif yang paling berpengaruh. Setelah itu, Anda dapat menerapkan hasil analisis tersebut pada kampanye berikutnya.

2. Analisis sentimen di berbagai touchpoint

Sentimen audiens terhadap brand mencerminkan efektivitas komunikasi yang disampaikan. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang merek Anda, lakukan analisis sentimen di berbagai touchpoint, seperti media sosial, forum, dan platform ulasan pelanggan. 

Selain memperhatikan sentimen sebelum menjalankan campaign, pelajari juga perubahan sentimen dari waktu ke waktu setelah mengeksekusi kampanye untuk mengukur dampak konten marketing Anda dalam membentuk opini publik.

3. Pelajari perubahan pada Customer Lifetime Value

Customer Lifetime Value (CLV) merujuk kepada total nilai kontribusi pelanggan sepanjang hubungan mereka dengan brand Anda. Mengapa metrik ini penting bagi evaluasi creative campaign Anda?

Sederhananya, creative campaign yang efektif seharusnya mendorong loyalitas dan meningkatkan CLV karena pelanggan Anda semakin terdorong untuk menghabiskan lebih banyak uang. Dengan membandingkan CLV sebelum dan sesudah campaign, Anda dapat mengevaluasi kontribusinya terhadap pertumbuhan bisnis jangka panjang.

4. Ukur brand association strength dan brand value impact

Brand association mencerminkan bagaimana audiens menghubungkan brand Anda dengan nilai atau atribut tertentu. Contohnya, apakah mereka menganggap merek Anda identik dengan kosa kata modern, kasual, atau lainnya. 

Creative campaign yang sukses dapat memperkuat asosiasi positif audiens terhadap brand.  Misalnya, jika Anda menjalankan campaign bertema sustainability, campaign Anda bisa dikatakan sukses apabila audiens menganggap brand Anda benar-benar peduli terhadap lingkungan.

Selain itu, pantau juga dampaknya terhadap brand value, yakni seberapa besar peningkatan persepsi dan loyalitas pelanggan setelah campaign berlangsung.

5. Perhatikan attention metrics

Attention metrics mengukur sejauh mana audiens memperhatikan konten campaign dan apakah mereka terdorong untuk berinteraksi dengan konten tersebut. Untuk mengetahuinya, Anda bisa berfokus pada KPI seperti dwell time dan completion rate yang menandakan kualitas engagement.

Sebab, dwell time merupakan durasi seorang pengguna tetap berada di halaman website Anda, terutama jika Anda sedang menjalankan campaign dengan landing page interaktif. Sedangkan, completion rate merujuk kepada jumlah orang yang menuntaskan konten Anda, seperti membaca artikel blog hingga selesai, menonton iklan video hingga akhir, dan lain-lain.

Semakin tinggi kedua metrik ini, semakin besar kemungkinan pesan campaign Anda tersampaikan secara efektif.

6. Analisis social sharing dan media value yang didapatkan

Tingkat social sharing mencerminkan seberapa besar audiens merasa terhubung dengan campaign yang Anda jalankan. Semakin banyak jumlah orang yang membagikan konten Anda, semakin luas jangkauannya. Media value yang dihasilkan dari organic sharing dapat menjadi indikator keberhasilan campaign Anda dalam menciptakan dampak viral.

7. Lakukan sales correlation analysis dan market share movement

Terakhir, sales correlation analysis membantu Anda memahami hubungan antara campaign dan performa penjualan. Di saat yang bersamaan, memantau pergerakan market share dapat menunjukkan apakah campaign Anda berhasil meningkatkan daya saing brand

Apabila campaign efektif, seharusnya ada korelasi positif antara aktivitas marketing dan pertumbuhan bisnis. Artinya, campaign yang relevan dengan audiens akan lebih berpeluang meningkatkan penjualan dan mendorong lebih banyak orang untuk membeli dari brand Anda.

 

Mengukur performa creative campaign dengan efektif memerlukan strategi yang tepat dan teknologi analytics yang mumpuni. Jika Anda membutuhkan bantuan, IDEOWORKS siap membantu Anda. 

Sebagai creative agency di Jakarta yang berpengalaman menangani lebih dari 3.000 brand, IDEOWORKS dapat mengevaluasi kinerja campaign Anda dengan pendekatan berbasis data dan memberikan insight mendalam. Jadi, jangan ragu-ragu untuk mendiskusikan ide kreatif Anda lebih lanjut bersama kami!

Tags

Further Reading: