Key points
- Visual storytelling bisa menarik perhatian audiens karena otak memproses informasi visual dengan lebih cepat daripada teks.
- Selain itu, desain dari visual storytelling itu sendiri bisa memengaruhi pengambilan keputusan dan kesan audiens terhadap brand Anda.
- Agar lebih efektif, strategi visual storytelling sebaiknya memiliki bahasa visual yang kohesif, elemen visual yang unik, dan hierarki konten yang jelas serta konsisten.
Salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian audiens adalah melalui visual storytelling, seperti yang dilakukan oleh creative agency Jakarta. Pada dasarnya, strategi ini menggabungkan elemen visual dengan narasi untuk membangun koneksi emosional.
Lantas, mengapa strategi ini efektif? Ternyata, efektivitas visual storytelling berkaitan erat dengan dasar psikologi yang sudah terbukti. Jika Anda tertarik menerapkannya dalam branding dan marketing, mari kita pelajari komponen yang perlu Anda sertakan melalui tulisan ini!
Dasar Psikologi Visual Storytelling
Berikut adalah prinsip dan riset psikologi yang mendasari efektivitas visual storytelling:
1. Cara otak memproses informasi visual dibandingkan teks
Otak manusia memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks. Studi oleh Kosmyna, et al. (2018) menyebutkan bahwa otak dapat mengenali gambar dalam waktu kurang dari 13 milidetik.
Ini menunjukkan bahwa elemen visual lebih mudah dipahami dan diingat dibandingkan dengan teks panjang. Ketika sebuah merek menggunakan gambar atau video dalam komunikasinya, audiens akan lebih cepat menangkap pesan yang ingin disampaikan.
2. Dampak narasi visual terhadap pengambilan keputusan
Masih berkaitan dengan hasil studi yang sudah disebutkan, visual storytelling bisa memengaruhi pengambilan keputusan. Penelitian dari Nielsen Norman Group menemukan bahwa otak manusia lebih cenderung mengingat informasi yang disampaikan dalam bentuk cerita dan gambar dibandingkan data atau fakta tunggal.
Dengan membangun narasi yang kuat dalam strategi visual, merek dapat menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi audiens. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan dan mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat.
3. Bagaimana bahasa visual membangun kepercayaan dan kesadaran
Bahasa visual juga berperan dalam membangun kepercayaan dan kesadaran terhadap merek. Dengan kata lain, warna, bentuk, dan komposisi visual memiliki dampak besar terhadap persepsi audiens.
Sebab, sebuah studi dari University of Loyola, Chicago menunjukkan bahwa warna dapat menonjolkan bagian tertentu dalam kepribadian sebuah brand, baik dari segi hue maupun kecerahannya.
Jadi, dengan menggunakan elemen visual yang tepat, brand Anda bisa menciptakan kesan yang lebih kuat dan membangun hubungan yang lebih erat dengan konsumennya.
Komponen Penting dalam Strategi Visual Storytelling
Agar visual storytelling lebih efektif, sebaiknya brand dan social media agency Jakarta menyertakan komponen-komponen berikut dalam strategi:
1. Bahasa visual yang kohesif
Konsistensi dalam penggunaan warna, font, dan gaya desain memastikan bahwa audiens dapat dengan mudah mengenali dan mengingat merek Anda. Misalnya, Coca-Cola selalu menggunakan warna merah khasnya yang langsung dikenali oleh konsumen di seluruh dunia.
Selain itu, keselarasan antara elemen visual dan pesan yang ingin disampaikan akan meningkatkan efektivitas komunikasi brand Anda.
2. Elemen visual yang khas
Elemen visual yang khas membantu membedakan suatu merek dari kompetitor. Logo, ilustrasi, atau ikon yang unik dapat menciptakan identitas yang kuat dan mudah dikenali.
Contoh sukses dari strategi ini adalah merek-merek global seperti Apple dan Nike. Mereka memiliki simbol visual yang langsung dapat diidentifikasi tanpa perlu melihat namanya.
Lalu, ada juga McDonald’s dengan logo lengkungan emasnya yang berhasil membangun identitas visual yang melekat dalam ingatan audiens.
3. Hierarki dan konsistensi visual yang jelas
Hierarki dan konsistensi visual juga memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dengan jelas. Penggunaan ukuran, kontras, dan tata letak yang tepat akan membantu audiens memahami informasi secara intuitif.
Sebagai contoh, di situs web e-commerce seperti Amazon, penggunaan warna kontras pada tombol “Beli Sekarang” membantu menarik perhatian pelanggan dan mendorong konversi. Dengan penerapan yang efektif, Anda pun dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memperkuat brand awareness.
Rekomendasi Creative Agency Jakarta untuk Branding
Supaya visual storytelling semakin berkesan bagi audiens, Anda juga bisa bekerja sama dengan agensi yang memiliki pemahaman mendalam tentang psikologi visual. IDEOWORKS adalah salah satu creative agency Jakarta yang berfokus pada branding dan komunikasi visual.
Melalui pendekatan berbasis data dan kreativitas, IDEOWORKS bisa membantu merek Anda menciptakan strategi visual yang kuat dan berdampak. Layanan desain grafis, produksi video, dan perancangan strategi media sosial dengan tim ahli yang berpengalaman akan memastikan strategi Anda tetap relevan dengan tren industri. Jadi, jangan ragu-ragu menyampaikan ide kreatif Anda sekarang!