Preloader
Profesi Content Creative di Indonesia Harus Bisa Apa?

Profesi Content Creative di Indonesia Harus Bisa Apa?

Content creative Indonesia tampaknya menjadi bidang yang semakin menarik. Hal ini ditandai dengan meluasnya pasar professional content creative Indonesia pada berbagai bidang, sebut saja kecantikan, gaming, hingga kesehatan. Perusahaan pun memanfaatkannya untuk mengembangkan bisnis melalui konten sesuai lini industri. Tapi, sebenarnya profesi ini perlu keterampilan apa saja, sih?

Apa itu content creative?

Content creative, yang juga sering disebut sebagai content creator, adalah sebutan untuk orang yang memproduksi konten. Bentuknya bisa beragam sesuai kebutuhan dan platformnya. Sebagai contoh, menyampaikan informasi bermanfaat secara mendalam dapat dilakukan melalui tulisan atau video panjang. Jadi, masih bingung mengenai peran digital content creative Indonesia?

Content creative kerjanya ngapain?

Sebagaimana sempat disinggung di atas, content creative menciptakan konten digital. Bentuknya beragam, mulai dari tulisan, desain grafis, ilustrasi, dan yang sekarang semakin naik daun adalah video. Tidak begitu berbeda dari pasar luar negeri, content creative Indonesia umumnya memiliki peran melakukan riset tren sampai mengoperasikan perangkat yang diperlukan untuk menghasilkan konten.

Begitu sudah diunggah, konten akan memperoleh tanggapan dari audiens. Evaluasi terhadap performa konten kemudian akan dilakukan oleh content creator. Proses ini dapat turut melibatkan pihak-pihak terkait, misalnya marketing lead dan key opinion leader atau KOL specialist.

Keterampilan yang perlu dimiliki content creative

Sebelum terjun menjadi salah satu content creative digital Indonesia, terdapat beberapa keterampilan yang perlu diasah agar hasil produksinya optimal.

1. Research-driven dan kemampuan analitik

Riset dalam bidang pembuatan konten bergantung pada tujuan platform media sosial yang digunakan. Sebagai contoh, tujuan untuk meningkatkan minat beli dapat dicapai melalui riset terlebih dahulu supaya bisa mengetahui aktivitas konsumen sehari-hari, alasan membeli produk, juga dari mana konsumen memperoleh informasi mengenai produk. 

Kemudian, hasil riset tersebut dianalisis agar dapat menciptakan konten yang relevan. Jika ternyata ditemukan ada banyak konsumen aktif di TikTok atau konsumen memang sering melihat review di media sosial tersebut, content creator dapat mengunggah konten di sana untuk menjangkau konsumen. Sehingga, profesi ini tidak hanya butuh riset, tapi juga melakukan analisis supaya mendapatkan insight bermanfaat.

2. Kemampuan berbahasa yang baik

Dengan pesatnya perkembangan influencer, content creative sering kali dikira hanya perlu memahami algoritma dan cara mengoperasikan software seperti editing. Namun, bukan berarti  kemampuan berbahasa tidak diperlukan. Ada kalanya content creator dituntut untuk menulis atau berbicara. Contoh pekerjaan yang perlu menulis adalah caption, konten lisan, hingga iklan.

3. Kolaboratif 

Dalam kesehariannya, kebanyakan content creator memang memiliki deskripsi pekerjaan masing-masing, misalnya sesuai platform seperti Twitter, Instagram, YouTube. Pembagian bisa juga dilakukan menurut spesialisasi bentuk konten, seperti tulisan, video, audio, hingga gambar. Meski begitu, semuanya harus dilaksanakan secara terintegrasi antara satu sama lain. Kolaborasi tetap diperlukan untuk beberapa tujuan, seperti posting satu pesan di beberapa platform sekaligus.

Selain dengan sesama content creative, profesi ini juga sebaiknya mampu mengomunikasikan ide dan hasil evaluasi kepada karyawan dari departemen lain. Kadang-kadang diperlukan koordinasi dengan unit keuangan apabila perlu budget untuk shooting atau pasang iklan, serta berhubungan dengan public relations (PR) atau divisi lain ketika aktivitasnya memerlukan liputan. Di akhir periode, content creative juga melaporkan analisis performa kepada pimpinan.

4. Up-to-date dengan tren terkini 

Tren terus berkembang di kalangan masyarakat, sehingga hal yang menjadi buah bibir sekarang bisa saja sudah tidak relevan pada pekan depan. Lantas, bagaimana cara professional content creative Indonesia mengetahui tren terkini? Jika ingin hemat biaya dan simpel, ini bisa dilakukan dengan rajin scrolling media sosial dan portal berita. 

Selain itu, perusahaan juga bisa membuat ide konten semakin optimal dengan menggunakan tools berbayar. Melalui tools, dapat diperoleh topik sebagai inspirasi konten berdasarkan apa yang sering dicari atau dibahas netizen.

5. Kemampuan teknis 

Kemampuan teknis tentu tidak boleh ketinggalan dalam diri content creative digital Indonesia, mulai dari kemahiran dalam mengoperasikan tools, editing software, sampai cara kerja setiap platform. Apabila sudah menguasainya, pembuatan konten tentu akan semakin mulus. 

Content creative sangat dibutuhkan untuk menciptakan konten marketing yang tak hanya menarik, tapi juga punya pesan efektif dan tepat sasaran. Untuk kebutuhan satu ini, Anda bisa mengandalkan IDEOWORKS, agency content creative Indonesia yang terdiri dari tim profesional dan berpengalaman. Bangunlah hubungan erat dengan konsumen dan rasakan hasilnya bersama IDEOWORKS

Baca Juga :

Anti Plain, Creative and Digital Agency Bikin Konten Jadi Tren

Let’s talk about your brand