Semakin maraknya penggunaan internet membuat pemilik sekaligus pengelola website berlomba-lomba untuk membuat konten bagi pengguna web. Sayangnya, konten pemasaran tersebut seringkali terlalu umum dan tidak menarik, sehingga sulit bagi brand Anda untuk terlihat stand out dibandingkan brand lainnya. Di sinilah peran personalisasi pemasaran digital, atau digital marketing personalization dibutuhkan.
Apa itu personalisasi pemasaran digital, bagaimana langkah implementasinya, sekaligus seperti apa contoh penerapannya di dalam website? Cari tahu semuanya di dalam ulasan berikut.
Apa Itu Personalisasi Pemasaran Digital?
Personalisasi pemasaran digital, atau digital marketing personalization merujuk pada pembuatan konten, penawaran, hingga media komunikasi yang disesuaikan dengan preferensi, kebutuhan, serta perilaku dari masing-masing pengunjung website. Untuk membuat konten yang dipersonalisasi, perusahaan menggunakan data yang terkumpul dari website, seperti browsing habit, riwayat pembelian, dan info demografis yang sesuai dengan audiens atau pengunjung situs tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan engagement dan memberikan jalan kepada perusahaan untuk membangun koneksi yang lebih genuine dengan konsumen dan dapat memberikan solusi dari keinginan atau kebutuhan mereka.
Mengapa Personalisasi Sangat Penting?
Personalisasi menjadi aspek yang sangat penting dalam strategi pemasaran digital bisnis, karena:
1. Membuat Konsumen Merasa Bernilai
Salah satu kunci keberhasilan digital marketing adalah bagaimana Anda membuat konsumen merasa dihargai. Misalnya, dengan mengirimkan pesan iklan kepada konsumen yang membutuhkan produk perawatan kecantikan untuk kulit berjerawat, mereka akan merasa bahwa Anda benar-benar memahami kebutuhannya. Pendekatan pemasaran dengan metode personalisasi dapat membuat konsumen merasa ‘dilihat’, yang berujung pada tingkat engagement positif yang berpotensi menarik konsumen baru.
2. Menciptakan Hubungan Sehat antara Bisnis dengan Konsumen
Marketing personalization juga memberikan keuntungan dari segi hubungan antara bisnis dengan konsumen. Pemasaran dengan sentuhan personalisasi yang tepat dapat membuat konsumen menjadi merasa dihargai dan membuat mereka semakin loyal dengan brand Anda. Tak hanya itu, tingkat engagement positif pun akan meningkat sehingga memperluas potensi conversion rate yang lebih tinggi. Konsumen juga akan lebih tertarik untuk membeli produk atau jasa yang Anda luncurkan di masa mendatang.
3. Meningkatkan Efektivitas Marketing Campaign
Menerapkan personalisasi untuk pemasaran digital pada bisnis Anda juga dapat membantu meningkatkan efektivitas dari marketing campaign yang sedang dijalankan. Tim marketing dapat memanfaatkan data yang diperoleh dari konsumen untuk membuat pesan yang lebih mengena terhadap kebutuhan dari target konsumen yang spesifik. Dengan cara ini, Anda bisa meminimalisir biaya untuk iklan, sekaligus mendapatkan hasil yang lebih maksimal sesuai dengan kebutuhan.
Cara Mengimplementasikan Personalisasi di Dalam Pemasaran Digital
Setelah memahami pentingnya personalisasi, kini saatnya menerapkannya dalam strategi digital marketing Anda. Berikut cara efektif untuk mengimplementasikannya.
1. Menggunakan Data Konsumen
Salah satu kunci dalam membuat pesan personalisasi sebagai strategi pemasaran digital adalah Anda harus memiliki data yang cukup mengenai target konsumen yang spesifik. Untuk itu, Anda harus mengumpulkan dan menganalisis data konsumen, yang terdiri dari riwayat pembelian, lokasi konsumen tersebut berada, data demografi, dan browsing behaviour dari konsumen tersebut.
Dengan menggunakan data tersebut, Anda tentunya akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai preferensi dan kebutuhan dari konsumen tersebut. Data tersebut bisa Anda proses untuk membuat pesan iklan yang dipersonalisasi untuk target konsumen tersebut.
2. Membangun Segmentasi Audiens
Setelah mendapatkan data konsumen, rentang data yang digunakan tentunya masih terlalu luas. Untuk membuat pesan personalisasi yang lebih spesifik lagi, Anda bisa membangun segmentasi audiens. Pisahkan data konsumen yang sudah Anda peroleh berdasarkan beberapa kategori, seperti umur, jenis kelamin, lokasi, dan kebiasaan membeli. Setelah itu, barulah Anda bisa membuat pesan iklan atau konten personalisasi untuk masing-masing kategori tersebut.
3. Membuat Konten Dinamis
Tips lain dalam menerapkan personalisasi ke dalam strategi pemasaran digital Anda adalah dengan membuat konten yang dinamis. Artinya, konten tersebut dapat berubah menyesuaikan user behaviour dari konsumen yang mengunjungi website Anda. Misalnya, konten yang ditampilkan pada email atau website yang diperuntukkan untuk pengunjung atau pengguna baru nampak berbeda dibandingkan konten yang ditujukan untuk konsumen langganan.
4. Menerapkan Email yang Dipersonalisasi
Selain pada website, personalisasi konten juga harus Anda terapkan di dalam email. Email bagaikan space pribadi bagi para konsumen yang gemar berselancar di dunia maya. Mengirimkan pesan email yang dipersonalisasi dan sesuai dengan spending habit mereka tentunya dapat memberikan impression yang baik dan membuat mereka lebih tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai layanan atau produk yang bisnis Anda tawarkan.
Untuk membuat personalized email dengan impact yang lebih baik, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Pertama, gunakan nama konsumen sebagai sapaan di dalam email tersebut. Untuk konten di dalam email tersebut, Anda bisa mengirimkan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Jangan lupa untuk menggunakan timer untuk mengirimkan pesan tersebut di waktu yang sesuai dengan kebiasaan belanja mereka.
5. Awasi dan Optimasi
Untuk menghasilkan impact yang berkelanjutan, strategi personalisasi ini tentunya tidak hanya cukup dilakukan sekali atau dua kali saja. Anda harus tetap melakukan pengawasan secara rutin dan melakukan penyesuaian agar pesan yang dipersonalisasi tersebut dapat tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target konsumen.
Contoh Penerapan Personalisasi dalam Pemasaran Digital
Setelah memahami cara mengimplementasikan marketing personalization, berikut ini beberapa contoh nyata penerapannya dalam pemasaran digital untuk menciptakan pengalaman yang lebih relevan.
1. Smart Content
Smart content adalah salah satu contoh konten dinamis yang bisa Anda terapkan di dalam website maupun email untuk pendekatan personalisasi. Konten tersebut dapat berubah sesuai dengan karakter target konsumen yang tentunya memiliki ketertarikan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Anda bisa menggunakan bantuan tool seperti Hubspot untuk membuat smart content sesuai dengan kategori yang ditentukan. Misalnya, Anda bisa membuat smart content menggunakan data konsumen, seperti: lokasi mereka berada, demografi, jenis perangkat yang mereka gunakan, dan bahasa. Anda juga bisa memanfaatkan data produk apa saja yang berada di dalam keranjang wishlist pengunjung website, dan mengirimkan pesan email yang dipersonalisasi untuk mengajak mereka segera melakukan pembelian untuk produk-produk tersebut.
2. Video yang Dipersonalisasi
Tahukah Anda, berdasarkan Limelight, seseorang umumnya menghabiskan waktu selama 6 jam 48 menit untuk menonton video online? Intensitas waktu menonton video tersebut juga jadi semakin meningkat sebanyak 59% sejak tahun 2016. Alasan seseorang bisa sedemikian engaged saat menonton video adalah karena media tersebut memang memiliki sifat interaktif dan membuat penonton merasa involved.
Nah, itulah mengapa Anda bisa menjadikan video sebagai sarana pemasaran digital dengan sentuhan personalisasi. Buatlah video yang sesuai dengan masing-masing target konsumen dengan konten interaktif yang dapat meningkatkan engagement rate. Video tersebut juga harus relatable sehingga membuat target konsumen menjadi penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut atau membagikan video tersebut melalui platform media sosial miliknya.
3. AI Chatbots
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi internet, salah satu jenis teknologi yang bisa Anda integrasikan ke dalam strategi pemasaran digital yang dipersonalisasi adalah AI chatbot. Fitur ini merupakan fitur chat otomatis yang memungkinkan konsumen untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secara instan. Hal ini tentunya sangat efisien, terutama untuk meningkatkan tingkat engagement dengan leads dan memperbesar kemungkinan untuk memicu konversi dari leads menjadi calon konsumen.
4. Exit Intent Pop-Ups
Salah satu tantangan terbesar dalam pemasaran digital adalah meningkatkan kembali tingkat engagement leads yang kemudian berpotensi berubah menjadi calon konsumen. Tahukah Anda bahwa hanya 1% dari pengunjung website yang benar-benar ingin membeli produk atau menggunakan layanan yang ditawarkan, sedangkan sisanya baru melakukan riset produk dan harga yang ditawarkan, dan akan langsung meninggalkan situs begitu mereka mendapatkan informasi yang diinginkan.
Nah, Anda bisa memperbesar potensi konversi leads ke calon konsumen dengan menggunakan metode exit pop-ups. Exit pop-ups adalah pesan otomatis yang akan langsung muncul saat pengunjung situs Anda hendak menutup situs tanpa melakukan pembelian apapun. Pesan pop-up ini biasanya muncul dengan ukuran yang cukup besar dan menutupi layar, dengan tujuan untuk menarik perhatian pengunjung web. Kemunculan pop-up message ini dapat membantu menangkap traffic yang lebih banyak dan meningkatkan potensi konversi leads.
Maksimalkan Strategi Marketing Personalization dengan IDEOWORKS
Ingin memulai langkah strategi marketing personalization? Jangan lupa melibatkan Ideoworks untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sebagai agensi digital marketing ternama, IDEOWORKS memiliki pengalaman yang sangat mumpuni dalam hal menyusun strategi pemasaran terbaik melalui platform digital. Selain membantu personalisasi website maupun media pemasaran bisnis Anda, IDEOWORKS juga menyediakan layanan SEO, merancang Ads untuk Google dan Facebook, dan lain sebagainya.